REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bayi akan tidur ketika diayun dengan lembut. Sebuah penelitian menunjukkan hal itu juga membantu orang dewasa tidur lebih baik.
Seperti yang dilansir dari BBC, Sabtu (26/1), para peneliti University of Geneva membangun tempat tidur khusus dengan ayunan lembut sepanjang malam. Mereka mengujinya pada 18 orang deawasa muda dan menemukan mereka bangun lebih sedikit dan tidur lebih nyenyak daripada di tempat tidur normal.
Para ilmuwan mengatakan gerakan ayunan menghasilkan gelombang otak lambat yang menyebabkan tidur nyenyak, dan meningkatkan daya ingat mereka. Para relawan menghabiskan tiga malam di laboratorium tidur di Jenew. Satu orang tidur di kasur ayun dan yang lainnya tidur di kasur normal.
Elektroda merekam gelombang otak mereka dan menemukan periode tidur nyenyak diperpanjang dengan ayunan. Penulis utama penelitian dan peneliti di Fakultas Kedokteran UNIGE menunjukkan gerakan ayun cukup lambat tidak menyebabkan mual.
“Tempat tidur gantung mungkin tidak akan efisien, meskipun orang sering melaporkan rasa relaksasi ketika diayun di tempat tidur gantung,” ujar Bayer, seperti yang dilansir dari BBC, Sabtu (26/1).
“Dalam makalah kami, kami menguji efek ayun pada suatu malam, tetapi kami tidak tahu apakah efeknya akan tetap ada dalam jangka panjang,” katanya lagi.
Para peneliti juga menemukan orang dewasa memiliki daya ingat yang lebih baik di pagi hati jika mereka tidur di tempat tidur ayun.
Peneliti lain di fakultas, Aurore Perrault mengatakan untuk melihat apakah ini mempengaruhi memori , mereka membuat peserta mempengaruhi memori. Peserta harus belajar berpasangan kata-kata acak di malam hari dan mengingatnya di pagi hari ketika mereka bangun.
“Disini juga ayunan itu terbukti bermanfaat. Hasil tes jauh lebih baik setelah tidur sambil diayun daripada tenang,” ujar Perrault.
Sebuah studi parallel yang dilakukan oleh Universitas Lausanne di Swiss melihat efek mengayunkan kandang tikus dengan lembut saat mereka tidur. Ditemukan ayunan mengurangi waktu yang mereka butuhkan untuk tertidur dan meningkatkan waktu tidur mereka.
Namun tampaknya tidak meningkatkan kualitas tidur seperti yang terjadi pada manusia. Pun, para peneliti sepakat dengan tidak adanya tempat tidur ayun yang tersedia secara luas, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan bagaimana temuan ini dapat membantu orang dengan gangguan tidur.
Seorang ahli saraf di UNIGE dan penulis studi tersebut, Prof Sophie Schwartz mengatakan penelitian tersebut menjelaskan mengapa orang tertidur di kereta dan kendaraan lain.
“Saya dihubungi oleh seseorang di Amerika yang bekerja di crane tinggi yang bergerak dengan lembut sepanjang hari. Dia memberitahu sekarang ia mengerti alasan tidur begitu nyenyak setelah makan siang,” kata Schwartz.