REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bicara perbandingan otak perempuan dan pria memang cukup sering dilakukan penelitian. Wanita bahkan pernah dianggap bisa hidup lebih lama daripada pria dikaitkan dengan ketahanan mental.
Kali ini studi baru menemukan otak wanita rata-rata bisa tampak tiga tahun lebih muda dari pria. Ini berkaitan dengan metabolisme otak atau aliran oksigen dan glukosa dalam otak kedua gender itu, dilansir dari Malay Mail.
Menurut temuan dalam Prosiding National Academy of Sciences, otak wanita tampak lebih muda secara metabolis daripada pria. Studi ini mendaftarkan 121 wanita dan 84 pria, yang menjalani pemindaian PET untuk mengukur faktor-faktor tadi.
Seperti organ lain di dalam tubuh, otak menggunakan gula sebagai bahan bakar. Tetapi metabolis glukosa dapat memberlihatkan kisaran usia metabolisme otak.
Subjek berkisar dari usia 20-an hingga 80-an. Dari seluruh rentang usia itu, otak perempuan tampak lebih muda secara metabolis daripada laki-laki, menurut temuan dalam Prosiding National Academy of Sciences, jurnal AS.
Algoritma yang dipelajari mesin menunjukkan bahwa otak wanita rata-rata sekitar 3,8 tahun lebih muda dari usia kronologisnya. Dan ketika dibandingkan dengan pria, otak pria sekitar 2,4 tahun lebih tua dari usia mereka yang sebenarnya.
"Bukan karena usia otak pria lebih cepat. Mereka mulai dewasa sekitar tiga tahun lebih tua dari wanita, dan itu bertahan sepanjang hidup," kata penulis senior Manu Goyal, asisten profesor radiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Washington, St. Louis.
Teorinya berkaitan dengan hormon yang mungkin mulai membentuk metabolisme otak pada usia muda. Sehingga membuat wanita memiliki pola yang lebih muda sepanjang hidup mereka dibandingkan dengan pria.
Para ilmuwan berharap untuk mengetahui apakah perbedaan metabolisme di otak dapat memainkan peran pelindung bagi wanita, yang cenderung mendapat skor lebih baik daripada pria pada tes kognitif, memori, dan pemecahan masalah di usia tua.
"Ini bisa berarti bahwa alasan wanita tidak mengalami penurunan kognitif sebanyak di tahun-tahun berikutnya adalah karena otak mereka secara efektif lebih muda," kata Goyal.
Meski begitu temuan ini perlu penelitian lebih lanjut. Masih banyak yang sedang dilakukan untuk mengonfirmasi lebih lanjut guna memahami implikasi dari penelitian ini.