Kamis 28 Feb 2019 17:41 WIB

Mengenal Imunoterapi, Terapi Baru untuk Kanker Paru

Pasien yang mendapatkan imunoterapi memiliki masa hidup lebih panjang.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ani Nursalikah
Faktor genetik menyebabkan orang Asia lebih rentan mengidap kanker paru.
Foto: Prayogi/Republika
Faktor genetik menyebabkan orang Asia lebih rentan mengidap kanker paru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini sudah dikenal pengobatan terbaru kanker paru, yaitu imunoterapi. Konsep imunoterapi adalah memberdayakan sel-sel imun agar lebih aktif melawan sel kanker. Pada orang normal, begitu ada sel-sel yang tumbuh tidak normal akan segera terdeteksi oleh sistem imun tubuh, untuk dimatikan atau dibuat menjadi normal kembali.

Data terbaru Globocan 2018 menunjukkan ada dua juta kasus baru kanker paru di seluruh dunia, dengan kematian mencapai 1,8 juta. Di Indonesia, diperkirakan 40 per 100 ribu orang berisiko kanker paru, terutama pria berusia di atas 40 tahun dan perokok aktif.

Baca Juga

“Kanker ini sangat pintar. Ia memiliki kemampuan untuk lari dari radar sistem imun tubuh kita, sehingga sering tidak terdeteksi oleh sistem imun. Konsep imunoterapi adalah membuat sel-sel imun tubuh kembali mampu mengenali sel kanker dan menjadi aktif menyerangnya,” kata Pulmanologist dari Departemen Pulmanologi dan Kedokteran Respirasi FKUI Sita Andarini dalam Forum Ngobras di Menteng Jakarta, Kamis (28/2).

Imunoterapi adalah terapi terbaru kanker. Beberapa penelitian menunjukkan, pasien kanker paru yang diberikan imunoterapi memiliki respons terapi yang lebih baik. Indikatornya adalah dari perkembangan tumor yang bisa dihentikan, dan memperpanjang harapan hidup.