Ahad 12 May 2019 20:31 WIB

Imbauan Kemenkes Antisipasi Cacar Monyet

Masyarakat diminta menghindari kontak fisik dengan penderita cacar monyet.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Primata monyet bisa menularkan penyakit cacar monyet atau monkeypox ke manusia.
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Primata monyet bisa menularkan penyakit cacar monyet atau monkeypox ke manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan imbauan guna menatisipasi penyebaran dan penularan virus cacar monyet atau monkeypox. Kemenkes meminta masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan sabun.

"Juga menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik," kata Direkrur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono di Jakarta, Ahad (12/5).

Baca Juga

Dia mengatakan, masyarakat juga diimbau untuk menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi. Dia melanjutkan, warga diminta untuk menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar.

Dia melanjutkan, pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala penyakit tersebut. Dia meminta warga untuk menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya dalam waktu kurang dari tiga pekan setelah kepulangan.

"Petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit," katanya.

Anung memastikan, monkeypox hingga saat ini belum masuk ke Indonesia. Dia mengungkapkan, wilayah terjangkit monkeypox secara global yaitu Afrika Tengah dan Barat seperti Republik Democratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon and Sudan Selatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement