Rabu 10 Jul 2019 21:00 WIB

Futsal Lima Kali Sepekan, Remaja Butuh Pasokan Antioksidan

Antioksidan bisa menetralisir radikal bebas yang muncul akibat futsal 5 kali sepekan.

Futsal. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Futsal. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gemar berolahraga dengan intensitas tinggi? Mereka yang melakukannya hingga tiga sampai lima kali dalam sepekan sangat dianjurkan untuk diimbangi dengan mengonsumsi makan makanan bergizi.

Hasil penelitian ahli fisiologi olahraga Dr Jajat Darajat Kusumah Negara SPd MKes AIFO dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang dipresentasikan pada Promosi Doktor di Jakarta, Rabu, mengungkapkan bahwa remaja yang berolahraga futsal lima kali sepekan mengalami peningkatan kadar malondialdehide (MDA) yang berkaitan dengan radikal bebas. Selain MDA yang meningkat, hormon kortisol yang berkaitan dengan stres juga naik produksinya.

"Terlalu berlebihan berolahraga juga memengaruhi peningkatan stres fisik dan stres psikis," ungkap Jajat.

Namun, menurut Jajat, bagi remaja yang berolahraga futsal tiga kali seminggu, kadar MDA dan kortisol jauh menurun. Bahkan, yang meningkat adalah neuroplastisitas atau regenerasi saraf di otak sehingga terjadi peningkatan fungsi kognitif, berupa atensi, memori, kreativitas, berpikir kritis dan lain-lain.

Fungsi kognitif yang diketahui meningkat dari regenerasi saraf otak (neuroplastisitas) akan memicu peningkatan atensi, fungsi eksekutif, kontrol diri, memori, dan rasa percaya diri remaja. Selain itu, olahraga futsal juga menstimulasi remaja untuk berpikir kritis dan kreatif, yang mana dilakukan saat variasi gerak saat berolahraga.

Bagaimana jika ingin tetap futsal lima kali sepekan? Jajat mengungkapkan, makan sayur dan buah yang mengandung antioksidan dapat membantu mengimbangi peningkatan kadar MDA dalam tubuh.

"Perlu edukasi, pentingnya antioksidan terhadap tubuh," kata Jajat.

Oleh karena itu, Jajat sangat menganjurkan agar anak-anak remaja menjaga asupan makanan yang bergizi dan berkualitas. Dia sangat menyayangkan kebanyakan remaja di waktu sekolah hanya mendapatkan asupan makanan dari makanan di pinggir jalan yang tidak sehat.

Jajat menjelaskan, orang yang beraktivitas biasa tanpa olahraga intens dan berlebihan, kebutuhan nutrisi tubuhnya dapat terpenuhi dari makanan sehari-hari. Dia menyebutkan kurangnya nutrisi tubuh bagi remaja yang senang berolahraga seperti lima kali futsal dalam seminggu bisa berdampak buruk pada kesehatannya 10 tahun hingga 20 tahun kemudian

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement