Rabu 24 Jul 2019 08:35 WIB

Waspada, Pecinta Cabai Lebih Berisiko Demensia

Konsumsi 50 gram cabai sehari berisiko dua kali lipat alami demensia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Cabai
Foto: Flickr
Cabai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah penelitian gabungan yang dilakukan para peneliti Qatar, Australia dan Amerika Serikat (AS) memberi berita buruk bagi pecinta cabai. Para peneliti menemukan bahwa sering mengonsumsi makanan pedas memicu peningkatan risiko demensia. Demensia sendiri adalah sebuah sindrom yang berkaitan dengan penurunan otak.

Studi ini mengamati 4.582 orang dewasa Tionghoa berusia di atas 55 tahun dan mengikuti mereka dari 1991 hingga 2006. Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients, menunjukkan bahwa mereka yang secara konsisten makan lebih dari 50 gram cabai sehari mengalami hampir dua kali lipat risiko penurunan daya ingat dan kognitif dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi cabai. Penurunan memori juga tampak lebih kuat pada peserta dengan indeks massa tubuh rendah (IMT) dibandingkan dengan IMT tinggi.

Baca Juga

Peserta yang makan banyak cabai juga cenderung memiliki pendapatan yang lebih rendah dan Body Mass Index (BMI) yang lebih rendah. Karena itu, para peneliti menyimpulkan, orang dengan berat badan normal mungkin lebih sensitif terhadap asupan cabai daripada mereka yang kelebihan berat badan. Peneliti menambahkan, tingkat pendidikan juga dapat berperan dalam penurunan kognitif dan merupakan faktor yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Memang dalam penelitian lain disebutkan Capsaicin, komponen aktif dalam cabai, memiliki efek positif pada kesehatan dengan mempercepat metabolisme dan kehilangan lemak dan menghambat gangguan pembuluh darah. "Konsumsi cabai ditemukan bermanfaat untuk berat badan dan tekanan darah dalam penelitian kami sebelumnya. Namun, dalam penelitian ini, kami menemukan efek buruk pada kognisi di antara orang dewasa yang lebih tua," kata penulis utama Dr. Zumin Shi dari Universitas Qatar, dilansir Malay Mail, Rabu (24/7).

"Cabai adalah salah satu rempah yang paling umum digunakan di dunia dan sangat populer di Asia dibandingkan dengan negara-negara Eropa. Di wilayah tertentu di Cina, seperti Sichuan dan Hunan, hampir satu dari tiga orang dewasa mengonsumsi makanan pedas setiap hari,” tambah peneliti Dr. Ming Li.

Para peneliti mencatat bahwa mekanisme yang menghubungkan asupan cabai dan penurunan fungsi kognitif masih belum sepenuhnya diketahui. Peneliti menambahkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menyelidiki lebih lanjut, serta untuk menguji apakah mengurangi asupan cabai dapat mencegah penurunan kognitif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement