Jumat 30 Aug 2019 08:44 WIB

Susu Soya tak Berdampak Buruk ke Tumbuh Kembang Anak

Masih ada masyarakat yang khawatir memberikan susu soya ke anaknya.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Susu soya atau susu kedelai.
Foto: Flickr
Susu soya atau susu kedelai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak mitos berkembang bahwa anak yang mengonsumsi susu soya akan terganggu tumbuh kembangnya. Namun faktanya ternyata tidak demikian, susu soya terbukti aman dikonsumsi.

Konsultan Tumbuh Kembang Anak, Prof Dr dr Rini Sekartini, SpA(K) menjelaskan nutrisi isolat protein kedelai atau soya merupakan produk derivikasi kedelai. Nutrisi ini bebas dari protein susu sapi dan laktosa. Difortifikasi dengan mukronutrient seperti zat besi, dengan kandungan vitamin, mineral dan elektrolit. Kandungan energinya 67 kcal/dL.

Baca Juga

Ia mengakui banyak masyarakat khawatir menggunakan formula berbasis kedelai (soya). Mereka mengira mengonsumsi soya akan menyebabkan kekurangan atau defisiensi zat gizi, tingginya kadar alimunium, mengandung fitoestrogen yang mengganggu perkembangan seksual dan fungsi reproduksi.

"Tidak ada efek samping penggunaan susu soya terlalu banyak. Tidak ada dampak fitoestrogen karena jumlahnya kecil," jelasnya di sela acara Media Gathering dan peluncuran inovasi baru SGM Eksplor Advance+ Soya, beberapa waktu lalu.

Formula isolat protein kedelai, merupakan salah satu nutrisi alternatif dan aman diberikan pada anak yang tidak dapat mengonsumsi formula susu sapi. Formula soya aman dan terbukti mendukung tumbuh kembang anak.

"Terbukti aman karena pola pertumbuhan, kesehatan metabolik dan fungsu reproduksi, endokrin, imunitas dan juga fungsi neurologis tidak berbeda dengan pengguna formula susu sapi," ujarnya.

Soya juga terbukti mendukung tumbuh kembang anak. Sampai usia satu tahun pada bayi yang lahir cukup bulan terbukti tumbuh dengan nutrisi yang normal. Sampai usia dewasa, berat badan, tinggi badan, dan indeks masa tubuh yang mengonsumsi formula soya di awal kehidupannya tidak berbeda dengan anak yang mengonsumsi formula susu sapi.

"Pertumbuhan dan perkembangan anak yang menggunakan formula isolat protein kedelai atau protein susu sapi adalah terbukti tidak berbeda."

Selain dari susu, protein lain bisa diperoleh dari lauk pauk seperti daging, ikan atau ayam. "Jadi harus seimbang, jangan hanya tahu tempe saja. Protein harus ada saat anak makan. Tiga kali makan. Kekhawatiran orang tua terhadap tumbuh kembang anak yang konsumsi susu kedelai tidak akan terjadi bila makanan pokok terjamin gizinya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement