Jumat 27 Sep 2019 07:14 WIB

Cegah Penyakit Paru dengan Cara Ini

Tiga juta orang meninggal tiap tahun karena penyakit paru obstruktif kronik.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Hasil Sinar-X dada seorang penderita Tuberkulosis (TB) tingkat lanjut. Panah putih menunjukkan adanya infeksi pada kedua belah paru-paru. Panah hitam menunjukkan adanya lubang yang sudah terbentuk.
Foto: Wikipedia
Hasil Sinar-X dada seorang penderita Tuberkulosis (TB) tingkat lanjut. Panah putih menunjukkan adanya infeksi pada kedua belah paru-paru. Panah hitam menunjukkan adanya lubang yang sudah terbentuk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit paru dan respirasi menjadi masalah kesehatan dunia yang sangat serius. Fakta mengenai penyakit paru dan respirasi cukup mengejutkan.

"Di antaranya 384 Juta orang menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan tiga juta orang meninggal dunia setiap tahunnya karena PPOK, menjadikan PPOK penyebab kematian utama ketiga di dunia," ujar Dokter spesialis paru dari PDPI, Dr Andika Chandra Putra, PhD, SpP(K) di sela acara konferensi pers Peringatan Hari Paru Sedunia (World Lung Day) dengan tema “Paru Sehat untuk Semua” di Jakarta, Kamis (26/8).

Baca Juga

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K), FAPSR, mengatakan berbagai upaya untuk mencegah adalah mengurangi faktor risiko. Seperti kebiasaan merokok, perokok pasif dihindari, polusi udara di kontrol dan upaya dengan vaksinasi.

Kesehatan paru saat ini menjadi salah satu yang harus diperhatikan. Karena masalah kesehatan paru didunia akan terganggu dan menyebabkan angka kematian yang tinggi.

Dokter Andika juga mengatakan untuk mencegah masalah penyakit paru dan pernapasan sebaiknya  hindari merokok selama kehamilan. Orang tua juga diminta menghindari paparan asap pasif setelah bayi lahir.

Selain itu, pencegahan bisa dilakukan dengan mencegah individu merokok. Termasuk mendorong perokok untuk berhenti merokok.

Ia menambahkan sebagian besar kasus TB dapat disembuhkan jika didiagnosis lebih awal dan diobati dengan tepat. Cara pencegahan lain dengan pengendalian tembakau juga vaksinasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement