REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi dari Italia menemukan bahwa orang yang hobi makan pedas kemungkinan memiliki harapan hidup lebih lama dari pada mereka yang tidak menyukai pedas.
Studi yang dilakukan oleh Departemen Epidemiologi dan Pencegahan IRCCS Neuromed di Pozzilli Italia ini menyelidiki apakah cabai yang merupakan bahan umum dalam masakan Italia atau diet mediterania, dapat dikaitkan dengan risiko kematian lebih rendah atau tidak. Terutama jika cabai dikonsumsi secara rutin.
Untuk penelitian ini, tim mengamati 22.811 orang dewasa yang tinggal di wilayah Molise di Italia yang berpartisipasi dalam studi Moli-sani.
Asupan cabai peserta diukur dengan menggunakan Kuesioner Frekuensi Makanan dan dikategorikan pada tidak pernah atau jarang mengonsumsi cabai selama dua kali sepekan, tiga atau empat kali sepekan dan lebih dari empat kali dalam sepekan. Peserta kemudian diikuti selama rata-rata delapan tahun.
Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of American College of Cardiology (JACC) menunjukkan bahwa peserta yang makan cabai empat kali sepekan atau lebih memiliki risiko 40 persen lebih rendah meninggal karena serangan jantung, dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah atau jarang mengonsumsi cabai.
"Dengan kata lain, seseorang dapat mengikuti diet mediterania yang sehat, karena semua jenis cabai memiliki efek perlindungan pada tubuh," kata Marialaura Bonaccio, penulis pertama penelitian seperti dilansir Malaymail, Ahad (22/12).
Penelitian ini adalah riset pertama yanh menyelidiki apakah mengonsumsi cabai dapat dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah pada populasi Eropa dan Mediterania. Meskipun sebelumnya, cabai telah dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah pada populasi Cina dan Amerika.
"Cabai adalah komponen mendasar dari budaya makanan kita," kata seorang peneliti, Licia Iacoviello.
"Dan sekarang, seperti yang telah diamati di Cina dan di Amerika Serikat, kita tahu bahwa berbagai tanaman dari spesies capsicum (cabai) meskipun dikonsumsi dengan cara yang berbeda di seluruh dunia, dapat memberi tindakan perlindungan terhadap kesehatan kita," tambah Lacoviello.