Senin 23 Dec 2019 06:56 WIB

Empat Panduan Resolusi Sehat di Tahun Baru

Setiap tahun baru, kebanyakan orang berjanji mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Empat Panduan Resolusi Sehat di Tahun Baru. Semangkuk muesli dengan stoberi dan buah segar untuk sarapan (ilustrasi)
Empat Panduan Resolusi Sehat di Tahun Baru. Semangkuk muesli dengan stoberi dan buah segar untuk sarapan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Setiap tahun baru, kebanyakan orang berjanji membuka lembaran baru dan mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat. Namun, banyak dari resolusi tahun baru ini tidak bertahan lama.

Sebab, ironisnya, perayaan tahun baru sering dirayakan dengan pesta larut malam. Makanan yang disediakan banyak yang berkalori tinggi bahkan konsumsi alkohol. Setelah pesta tahun baru akhirnya berat badan meningkat karena kalori kosong yang dikonsumsi.

Baca Juga

Jika kehilangan berat badan atau menjadi bugar ada di dalam daftar resolusi, raih tujuan tersebut dengan konsisten terhadap rencana. Berikut ini empat hal yang dapat dilakukan untuk memastikan 2020 adalah tahun tersehat dari diri Anda.

Sarapan bergizi dan sehat

Sarapan yang sehat dan bergizi memberi energi sepanjang hari dan memastikan tetap kenyang lebih lama tanpa merasa perlu mengudap di antara waktu makan. Untuk sarapan sehat, pendiri dan direktur Gaia, Dolly Kumar menyarankan mengonsumsi semangkuk muesli yang terdiri dari jagung, gandum dan bahan lain kaya antioksidan, serat dan protein. Kombinasi ini membuat perut kenyang dan membantu dalam manajemen berat badan. Selain muesli, seseorang juga dapat memilih gandum asli atau multigrain oat yang membantu mengelola kadar kolesterol, menjaga berat badan dan mengurangi risiko diabetes.

Makan dalam porsi kecil lebih sering

Ahli nutrisi dan penurunan berat badan menyarankan orang untuk makan lebih sedikit, tetapi lebih sering. Makanan lebih sedikit membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi daripada lemak. Ini juga membantu menjaga kadari gula darah yang sehat dan mencegah penurunan energi yang bisa datang dari konsumsi makanan yang lebih besar dan lebih banyak kalori.

photo
Biskuit atau snack protein batangan.

Makanan lebih kecil dapat mencakup biskuit pencernaan, biskuit multigrain, atau biskuit gandum yang mengandung serat. Seseorang juga bisa dapat mengonsumsi segenggam kombinasi kacang-kacangan, biji-bijian dan buah-buahan kering.

Fokus pada protein, potong karbohidrat

Bukan rahasia lagi karbohidrat dan gula dalam setiap makanan dapar berkontribusi meningkatkan berat badan. Cobalah mengonsumsi protein dalam bentuk daging tanpa lemak, ayam ,dan ikan atau sejumlah sayuran termasuk bayam, kacang polong, brokoli. Sumber protein lain yang bagus, spirulina, dapat dikonsumsi untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan sambil membantu menjaga berat badan yang sehat.

Minum air yang cukup

Air diketahui dapat mendetoksifikasi tubuh, membantu membakar kalori dan menekan keinginan makan sebelum waktunya. Para ahli menyarankan seseorang harus minum setidaknya delapan gelas atau dua liter air sehari. Tetapi seperti yang dilansir dari Indian Express, Senin (23/12), yang benar adalah kebutuhan air tiap orang berbeda, tergantung pada tinggi, berat, dan parameter lainnya.

photo
Pelajar meminum air minum di fasilitas air siap minum (Drinking Fountain) di halaman Museum Nasional, Jakarta.

Jika air biasa terlalu membosankan, bisa ditambahkan sedikit madu. Madu meningkatkan pembakaran lemak dan menyembuhkan beberapa penyakit. Ini juga merupakan pengganti sempurna untuk gula.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement