REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gata-gatal pada kulit, khususnya di bagian lipatan, cukup sering dialami ibu hamil. Hal ini secara otomatis membuat ibu hamil akan menggaruk bagian tersebut.
Mitos yang berkembang, daerah kulit yang gatal bila digaruk ibu hamil akan menyebabkan stretch marks. Benarkah demikian?
"Sebenarnya tidak ada hubungannya, gatal terjadi pada ibu hamil karena kulit cenderung lebih kering, membesar, melar jadi meregang," ujar Founder Klinik Sakti Medika, dr. Tina Wardhani Wisesa, SpKK (K), FINSDV, FAADV, di Jakarta, belum lama ini.
Tina menjelaskan, kulit seolah pecah dan membuatnya sulit kembali normal. Sebab, peregangan kulit terjadi berlebihan, sementara elastisitas kulit berkurang.
Stretchmark ini, lanjut Tina, diawali dengan garis biru dan membentuk seperti cekungan. Kemudian dalam proses penyembuhan, warna biru tersebut akan berubah menjadi putih.
Sayangnya, wanita hamil yang merasa gatal pada kulitnya biasanya mengabaikan. Mereka berfikir ini adalah hal normal yang terjadi pada wanita hamil.
"Gatal-gatal tidak mau berobat karena merasa itu pengaruh kehamilan, itu salah," ujarnya.
Ia menambahkan, jarang ada kasus setelah hamil kemudian melahirkan, masalah kulitnya cepat menghilang, terutama keluhan gatal tersebut. Bahkan, ada yang berlanjut setelah menyusui akibat tidak melakukan perrawatan tepat.
Tina menyarankan, gatal saat kehamilan pada dasarnya bisa diobati. Ada semacam sabun khusus yang bisa dipakai.
Semua bisa diatasi dengan pengobatan dan perawatan yang benar. Ia menyarankan untuk konsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis kulit dan kelamin sebelum melakukan perawatan.