REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Infeksi virus corona jenis baru atau 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV) akan membuat orang merasa demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan hingga mengalami infeksi saluran napas bawah yang berat, yakni pneumonia. Meski gejala virus itu mirip dengan influenza, namun keduanya adalah jenis virus yang berbeda.
Spesialis mikrobiologi RS Universitas Indonesia, dr R Fera Ibrahim, menjelaskan bahwa virus influenza dan coronavirus adalah dua virus yang berbeda. Jika dibandingkan, tingkat keparahan penyakit dapat diukur dengan rasio fatalitas kasus atau kematian terhadap kasus.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global, epidemi influenza tahunan diperkirakan tiga hingga lima juta kasus penyakit berat dan sekitar 290 ribu hingga 650 ribu kematian akibat penyakit pernapasan. Sementara itu, virus 2019-nCoV, berdasarkan angka-angka sejauh ini di sekitar daerah epidemi, sekitar 2,2 persen dari kasus yang ada dikonfirmasi meninggal.
"Ini menunjukkan perbedaan antara influenza dan coronavirus. Pada beberapa kasus juga ditemukan bahwa pasien yang terinfeksi virus corona tidak menunjukan gejala seperti demam," jelas Fera dalam diskusi tentang Virus Corona di RSUI, Depok, Jawa Barat, Selasa (4/2).
Sementara itu, hingga kini para ahli juga belum menemukan vaksin dan pengobatan spesifik untuk virus 2019-nCoV. Namun, gejala yang disebabkan oleh virus ini dapat diredakan sesuai kondisi klinis pasien dengan perawatan suportif guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Sedangkan vaksin influenza telah dikembangkan dan menjadi salah satu cara efektif pencegahan, selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Namun untuk mencegah penyakit termasuk penyakit yang diakibatkan oleh virus, baik virus corona maupun virus lainnya caranya sama.
Masyarakat harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci, menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin serta penuhi kebutuhan nutrisi dengan pola makan seimbang, istirahat cukup, dan berhenti merokok bagi perokok.
"Selain itu, hindari kontak dekat dengan orang yang menderita demam dan batuk. Jangan mengonsumsi makanan mentah terutama makanan berasal dari hewan," jelasnya.
Fera mengatakan, penggunaan pelindung diri seperti masker juga bisa dilakukan untuk mencegah penularan.