REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Peninggalan kolonial yang masih bisa dinikmati bangsa Indonesia di era sekarang atau era milenial ini adalah pertukaran budaya kuliner dan cagar budaya gedung bangunan bernilai sejarah berunsur wisata.
Berkonsep Belanda Jawa inilah muncul ide dari Chef Ari Wibowo dari Hotel Semesta Semarang, Jawa Tengah, untuk mengeksplorasi menu kuliner peninggalan kolonial Belanda yang sangat populer di masyarakat Indonesia dengan adaptasi lidah Nusantara.
Di antaranya 'smoor', dari kata Belanda asli 'Stomerijj'. Stomerijj berubah menjadi ‘semur’ karena saat penjajah yang memiliki pekerja Indonesia berteriak agar mereka memasak dalam 'stomerijj', namun yang didengar oleh pekerja Indonesia adalah smoor yang akhirnya menjadi semur.
Ciri dari masakan ini adalah kekuatan rempah yang mana memang Indonesia kaya akan rempah. Kemudian, 'fricadelle', dari kata Belanda asli yaitu 'frikadeller'.
Masyarakat menyebutnya perkedel, merupakan versi lokal dari frikadeller, gorengan berbahan kentang dan daging asal Belanda. Makanan ini sebenarnya diadaptasi Belanda dari gorengan daging cincang dengan kentang tumbuk.