Senin 12 Aug 2019 11:53 WIB

Kuliner Indonesia Mejeng di Restoran Bergengsi India

Tongseng kambing, pepes tahu, kering tempe, soto bisa dinikmati di restoran Le Cirque

Chef Gupta Sitorus, Yuda Bustara, Kevindra Soemantri, dan Primo Rizky berfoto di depan restoran Le Cirque, New Delhi, India, Ahad (11/8). Empat chef asal Indonesia berkesempatan menyajikan makanan khas Indonesia di restoran bintang lima tersebut.
Foto: republika/ahmad fikri noor
Chef Gupta Sitorus, Yuda Bustara, Kevindra Soemantri, dan Primo Rizky berfoto di depan restoran Le Cirque, New Delhi, India, Ahad (11/8). Empat chef asal Indonesia berkesempatan menyajikan makanan khas Indonesia di restoran bintang lima tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kuliner khas Indonesia berhasil menembus salah satu restoran ternama di dunia yakni Le Cirque, New Delhi, India. Restoran bintang lima yang memiliki cabang di Amerika Serikat dan Dubai itu pada Ahad (11/8) menawarkan menu yang tidak biasa yakni tongseng kambing, pepes tahu, kering tempe, soto ayam, kakap tuturuga, dan ayam kalio.

Seluruh makanan tersebut dimasak oleh empat chef asal Indonesia yakni Gupta Sitorus, Yuda Bustara, Kevindra Soemantri, dan Primo Rizky. Hal itu merupakan bagian dari festival kuliner yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi dalam rangka merayakan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India.

Baca Juga

"Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami karena bisa memasak di restoran yang sangat ternama seperti Le Cirque," kata Chef Gupta Sitorus.

Le Cirque merupakan restoran yang didirikan oleh Sirio Maccioni pada 1974 di New York, Amerika Serikat. Restoran itu dikenal sebagai tempat makan langganan kalangan selebritas dan tokoh penting dunia.

Festival kuliner tersebut masih akan berlanjut hingga 14 Agustus 2019 guna mengenalkan cita rasa kuliner Indonesia kepada masyarakat India. Gupta menjelaskan, terdapat berbagai hal positif yang bisa didapatkan dari kegiatan itu.

"Yang terpenting, yang ingin kita cari dari kegiatan ini adalah, kita ingin membuat demand untuk makanan Indonesia," kata Gupta.

Ia menjelaskan, potensi kunjungan wisatawan mancanegara asal India dapat meningkat seiring dengan kampanye kuliner tersebut. Selain itu, ujarnya, pengusaha kuliner Indonesia juga berpotensi membuka restorannya di India apabila tingkat permintaan sudah semakin tinggi.

 

"Selain itu produk-produk olahan dari Indonesia juga bisa mendapatkan ruang di India seperti santan kemasan dan lain-lain. Jadi, ekspor bisa meningkat juga," kata Gupta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement