Senin 12 Feb 2018 08:41 WIB

Tips Bagi Ibu yang Ingin Menyapih Anaknya

Penting agar ibu tidak menyapih anaknya dengan cara membohongi.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Ibu menyusui bayinya
Foto: Republika/Prayogi
Ibu menyusui bayinya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyapih bayi menjadi momen yang emosional bagi sang ibu maupun bayi itu sendiri. Oleh karena itu, dr Meta Hanindita, SpA, menilai menyapih bayi harus dengan cinta. Menurut dia, sapihlah batita saat ibu dan anaknya sama-sama sudah siap.

Beberapa pekan sebelum mulai menyapinya, ajaklah batita mengenai rencana ibu menyapihnya. ''Sebagai contoh, 'kak, kakak kan sudah besar, nanti habis ulang tahun ke-2, minum susunya dari gelas ya. Bukan dari Mama lagi', ulangi terus sampai batita Anda mengerti benar,'' kata Meta, dalam peluncuran buku Mommyclopedia : Panduan Lengkap Merawat Batita, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, jangan sampai ada salah satu pihak yang merasa kecewa. Sehingga proses menyapih harus dilakukan secara bertahap. Meta mengingatkan agar ibu menyusui saat batita memintanya.

Jangan menawarkannya saat tidak meminta. ''Perlahan-lahan, mulailah mengurangi frekuensi menyusui,'' ujarnya.

Selain itu, mengganti rutinitas yang ada di rumah juga bisa dilakukan. Misalnya, jika batita selalu menyusu saat hendak tidur, buatlah rutinitas baru sebelum tidur, seperti membacakan buku cerita atau menyanyikan lagu Nina Bobo.

Pada saat anak biasanya meminta menyusu, tawarkan batita cemilan atau susu di botol. Saat batita meminta menyusu, tundalah sementara waktu. ''Tapi sebaiknya jangan melakukan proses penyapihan saat batita sedang sakit,'' jelas perempuan yang meraih gelar dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universiras Airlangga itu.

Meta mengingatkan, agar ibu tidak membohongi batita dengan menggunakan lipstik, brotowali, atau bahkan obat merah untuk mewarnai payudara atau membuat rasanya berbeda. Lakukanlah penyapihan dengan cinta dan kenyamanan bagi kedua belah pihak.

Mengenai kapan waktu terbaik untuk menyapih, memang tidak ada ketentuan atau batas khusus. World Health Organization (WHO) merekomendasikan ibu menyusui sampai 2 tahun atau lebih. American Academy of Pediatrics (AAP) juga merekomendasikan ibu menyusui setidaknya setahun dan dilanjutkan sesuka ibu serta bayinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement