REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Illinois Paige Ferguson dan Blake Linton menempatkan bayi enam bulan mereka, Colton di tengah kasur besar dikelilingi bantal, kemudian mereka tidur siang. Hal menyedihkan terjadi, putra semata wayang mereka terjatuh dari tempat tidur dan kepalanya terbentur ke lantai.
Ferguson mendengar bayinya terjatuh ke lantai dan menangis. Kepala Colton benjol. Pada satu titik dia menangis kencang, kemudian tiba-tiba tersenyum, sesekali waspada dan diam. Kedua orang tua ini pun membawa bayi mereka ke dokter.
"Saya berharap saat masuk rumah sakit dokter mengatakan kami tak perlu khawatir, sebab benjolan itu benjolan biasa dan Conton baik-baik saja," kata Ferguson, dilansir dari Essential Baby, Sabtu (16/6).
Tragisnya, kabar yang mereka terima sangat buruk. Dokter memberi tahu tengkorak Colton retak dan setengah volume darah mengucur ke otak. Colton dalam kemungkinan terburuk bisa tiada.
"Jika hidup, Colton mungkin tak bisa berjalan atau bicara. Sekarang dia masih belum sadar dan berjuang untuk hidupnya," kata dokter sebagaimana dicontohkan Ferguson.
Ferguson menulis di akun media sosialnya situasi ini bagai mimpi buruk. Dia padahal memimpikan putranya kelak menjadi seorang advokat.
"Saya tak ingin orang tua lain mengalami hal ini. Saya tak ingin ada anak lain yang mengalami hal sama. Hati saya hancur. Saya ingin Anda semua mendengarkan saya. Bawa anak-anak Anda kemana pergi dan periksakan jika ada benjolan di kepalanya. Tolong. Benjol itu biasa, itu tidak benar," tulis Ferguson.
Setelah kecelakaan itu, Colton menghabiskan satu bulan di rumah sakit menjalani serangkaian tes. Dokter mengatakan kepada Ferguson dan Linton bahwa fungsi batang otak atau cerebral palsy Colton rusak, sehingga bayi ini akan lumpuh dan selamanya terbaring di tempat tidur.
Beberapa pekan setelah menerima berita yang menghancurkan hati itu, Colton tersenyum kepada orang tuanya untuk pertama kali. Bagaimana pun, Ferguson dan Linton bahagia melihat senyuman di wajah anak mereka.
"Bayi saya tersenyum hari ini. Dia tersenyum," tulis Ferguson.
Kehidupan Colton ke depannya pasti keras. Senyum Colton pada satu titik merobek hati Ferguson. Ocehan dan tawanya terkadang membuat pasangan ini sedih. Ferguson mengatakan dia tak peduli orang-orang menghakiminya. Dia berbagi kisahnya untuk memastikan kisah sama tak terjadi pada orang lain.
"Colton adalah dunia kami, hidup kami. Saya akhirnya melepaskan sebagian rasa bersalah tentang kecelakaan itu. Meski saya tahu orang-orang akan menghakimi saya, saya menerima semua, jika itu bahkan dapat menyelamatkan satu kehidupan," katanya.
Ferguson memohon kepada seluruh orang tua untuk tidak meninggalkan bayinya di tempat tidur sendiri tanpa pengawasan. Menurut Rumah Sakit Anak Royal di Melbourne, jika anak mengalami cedera kepala sedang atau berat, mereka perlu ke dokter.
Anda harus memanggil ambulans, jika anak cedera kepala karena jatuh dari tempat ketinggian lebih dari satu meter, misalnya tabrakan mobil, kecelakaan skateboard berkecepatan tinggi, atau jatuh dari alat bermain. Orang tua juga perlu ke dokter jika anak kehilangan kesadaran alias pingsan, atau anak muntah lebih dari satu kali dan tampak tidak sehat setelah kepalanya terbentur.