REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Picky eater atau pilih-pilih makanan menjadi permasalahan yang cukup membingungkan bagi ibu. Apabila tidak segera diatasi, permasalahan makan ini tentu dapat mempengaruhi asupan nutrisi anak.
Menurut psikolog, Ayoe Sutomo, anak yang suka pilih-pilih makanan bisa disebabkan sejak masa kehamilan. "Saat di dalam kandungan anak tidak terbiasa dikenalkan berbagai macam makanan yang dimakan ibunya," ujar Ayoe, beberapa waktu lalu.
Dari beberapa penelitian, Ayoe menambahkan, diketahui bahwa makanan yang dimakan ibu ketika hamil saat berpengaruh terhadap memori rasa pada anak. Misal, apabila saat hamil ibu sering memakan telur, maka nantinya anak hanya akan mau makan telur dan tidak mau mencoba makanan lain.
Selain karena kebiasaan ibu saat hamil, pengalaman makan yang tidak menyenangkan atau adanya trauma membuat anak merasa tidak nyaman dengan makanan tertentu. Ini biasa terjadi apabila anak-anak sering mendapat paksaan ketika makan.
Bagi orang tua yang mempunyai anak dengan masalah makan picky eater, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengubah pola makan anak itu. Pertama, kenalkan anak sesering mungkin beragam jenis makanan baru dengan beragam modifikasi makanan yang berbeda-beda.
Contohnya, ibu bisa mengolah wortel menjadi bentuk yang menarik sehingga anak tertarik untuk mencobanya. Ketika anak punya pengalaman rasa yang enak saat makan, anak tidak akan ragu untuk mencobanya lagi.
Kedua, ibu bisa melibatkan anak dalam proses pembuatan makanan. "Diajak potong sayur, kupas sayur dia akan merasa ada proses positif saat memasak sayur bersama ibu," tutup Ayoe.