REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup Jepang Shinjiro Koizumi telah memutuskan mengambil cuti ayah selama dua pekan saat bayinya lahir akhir bulan ini. Meski cuti ayah legal, tapi publik Jepang dibuat heboh oleh rencana Koizumi itu.
Langkah Koizumi menghebohkan Jepang lantaran baru kali ini seorang menteri kabinet mengambil cuti ayah. Cuti serupa sebelumnya pernah diambil oleh gubernur di Hiroshima dan Mie.
Selain itu, langkah tersebut juga menghebohkan dunia, meski Koizumi hanya cuti untuk dua pekan saja. Faktanya, tak semua negara memberikan jatah cuti ayah.
Keputusan Koizumi itu diambil tak terlepas dari adanya dorongan dari Pemerintah Jepang agar laki-laki mengambil cuti ayah dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga mereka. Pemerintah mengubah peraturannya bulan lalu yang memungkinkan pegawai negeri mengambil cuti ayah lebih dari sebulan.
Di Jepang, pegawai pria dan wanita diizinkan untuk cuti melahirkan hingga 12 bulan dengan gaji parsial. Namun, Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan mengatakan hanya 6 persen pria yang memenuhi syarat mengambil cuti ayah pada tahun 2018.
Koizumi, putra mantan Perdana Menteri Junichiro Koizumi, mengatakan bahwa ia akan mengambil cuti tanpa mempengaruhi tugas parlemen dan kabinetnya. Namun, beberapa pihak mengkritik dan mengatakan bahwa ia harus fokus pada tugas pelayanan publiknya.
"Saya berharap akan ada hari ketika cuti ayah anggota parlemen bukan lagi berita," Kouzumi, Rabu (15/1) sebagaimana dilansir USA Today.
Dukungan juga mengalir kepada Kouzumi. Salah satunya dari politisi Tokyo Hironobu Narisawa. "Saya dengan sepenuh hati mendukungnya. Ini akan mendorong karyawan pria lainnya," kata Narisawa kepada CBS News.