REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Langkah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memoles destinasi Tanjung Kelayang di Provinsi Bangka Belitung tidak hanya berfokus pada aksesibilitas, amenitas dan atraksi. Kementerian yang dipimpin Arief Yahya itu juga menempatkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci penting dalam mengelola destinasi yang kondang karena keindahan pantainya itu.
Pada 26 hingga 27 April lalu, Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenpar menggelar bimbingan teknis (bimtek) dalam rangka penguatan kelompok sadar wisata. Kegiatan tersebut digelari Bimtek Sapta Pesona dan Sadar Wisata. “Pesertanya adalah 60 kelompok sadar wisata se-Kabupaten Belitung dan Belitung Timur,” ujar Larasati selaku person in charge (PIC) Tanjung Kelayang pada Pokja Destinasi Prioritas Kemenpar dalam siaran pers, Ahad (7/5).
Selain itu, Kemenpar juga menggalakkan penggunaan platform Indonesia Travel Xchange (ITX) di kalangan pemilik homestay di Belitung. Dalam rangka itu pula Kemenpar menggelar workshop penggunaan ITX untuk pemasaran homestay secara digital.
Menurut Laras, worskshop pemanfaatan ITX kepada para pemilik homestay itu digelar pada 28 dan 29 April lalu. “Pesertanya ada 40 pengelola homestay,” ujarnya.
Lebih lanjut Laras mengatakan, objek wisata di Belitung bukan hanya pantai-pantai indah selerti Keciput Alam Indah di Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Belitung. Sebab, di Desa Keciput juga ada wisata religi yang bisa dikembangkan. “Ada wisata religi untuk mengetahui sejarah panjang proses penyebaran agama Islam ke Pulau Belitung. Wisatawan bisa akan mengunjungi makam-makam kuno penyebar agama Islam di Belitung,” kata Laras.
Selain itu, ada pula wisata edukasi bagi wisatawan yang ingin mengenal berbagai jenis kayu dan pepohonan yang sudah tertata rapi, juga wisata outbound hingga kuliner. “Ada makanan dan oleh-oleh khas Belitung,” sebutnya.
Laras menambahkan, jika tak ada hambatan maka penerbangan internasional menuju Belitung akan segera terealisasi. Sebab, Bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjungpandan sejak 22 Desember lalu telah berstatus international airport.
Laras mengatakan, nantinya akan ada penerbangan langsung dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Malaysia ke Belitung. “Penerbangan internasional masih menunggu kesiapan Pertamina menyuplai avtur dan slot di bandara Kuala Lumpur,” katanya.