Selasa 17 Dec 2024 19:42 WIB

Menpar Beberkan Kesiapan Sektor Pariwisata Sambut Nataru

Cuaca ekstrem dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Wisatawan mengunjungi air terjun Tumpak Sewu di Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Wisatawan mengunjungi air terjun Tumpak Sewu di Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Operasi Lilin 2024 dan menyampaikan kesiapan sektor pariwisata dalam menghadapi momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di mana jumlah pergerakan masyarakat diprediksi mencapai 110,67 juta. 

"Untuk periode libur Natal dan tahun baru ini sebagaimana dikoordinasikan sebelumnya, kami memantau pergerakan wisatawan terutama untuk periode puncak yakni 21 sampai 24 Desember, 28 hingga 31 Desember 2024, dan 2 hingga 5 Januari 2025," ujar Menpar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Baca Juga

Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, ucap Widi, potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 masih terpusat di Pulau Jawa. Tiga provinsi tujuan utama adalah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, serta Jawa Barat. 

Daerah lain yang diperkirakan juga akan menerima banyak kunjungan wisatawan adalah Jabodetabek, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Lampung, serta Sulawesi Selatan. Kementerian Pariwisata telah menerapkan sejumlah strategi dalam upaya mendukung keamanan dan kenyamanan serta keselamatan wisatawan dan akan berlangsung hingga Januari 2025. 

Pertama adalah penyusunan dan sosialisasi Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Surat edaran ini telah dirilis ke pemangku kepentingan untuk memastikan standar CHSE dan memastikan keselamatan serta keamanan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

"Jajaran Kementerian Pariwisata juga telah menindaklanjuti surat edaran sebelumnya dengan imbauan spesifik agar masing-masing destinasi melakukan risk assessment agar dapat mempersiapkan destinasi dengan lebih baik dan menghadapi kemungkinan terburuk di saat peak jumlah wisatawan," sambung Widi. 

Widi menyampaikan Kementerian Pariwisata juga meninjau langsung kesiapan destinasi maupun aksesibilitas di beberapa daerah tanah air. Di antaranya Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Posko Natal dan Tahun Baru di pelabuhan Ketapang Banyuwangi, serta Pelabuhan Gilimanuk. 

Peninjauan langsung selanjutnya juga akan dilaksanakan di berbagai lokasi seperti Taman Impian Jaya Ancol, Kebun Binatang Ragunan, Taman Safari Bogor, dan lainnya. "Apresiasi kami sampaikan kepada Kementerian Perhubungan dan bandara serta pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam Posko Nataru di setiap lokasi. Juga persiapan berbagai sarana prasarana dan fasilitas yang disiapkan untuk menjaga pengalaman berwisata yang baik seperti di (Bandara) Bali, ada jembatan penyeberangan orang yang menghubungkan terminal kedatangan dan keberangkatan ke tempat penurunan penumpang atau drop off serta gedung parkir," lanjut Menpar. 

Widi menjelaskan, Kemenpar akan memaksimalkan kanal komunikasi yang dimiliki untuk menyebarkan bahan publikasi dan sosialisasi informasi kepada wisatawan agar dapat bersama-sama menjaga pengalaman berwisata secara mandiri juga bertanggung jawab. Langkah ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis serta meningkatkan kesadaran wisatawan dalam menghadapi berbagai situasi selama liburan sehingga pengalaman wisata tetap aman, nyaman, dan menyenangkan. 

Kemenpar juga telah mengaktivasi manajemen krisis kepariwisataan untuk pemantauan aktivitas pariwisata. Serta terakhir adalah kolaborasi bersama stakeholder terkait dan pemerintah daerah untuk menciptakan CHSE di pusat aktivitas pariwisata dan lokasi daya tarik wisata di masing-masing daerah.  

BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini untuk waspada cuaca ekstrem selama periode Natal dan Tahun Baru. Bahwa cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu kekhawatiran utama wisatawan.  

"Cuaca ekstrem dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Karena itu saya mendorong seluruh pemangku kepentingan di sini untuk secara rutin memantau informasi terbaru mengenai prakiraan cuaca dan menjadikan bagian integral dari koordinasi dalam menghadapi periode Natal dan tahun baru," kata Widiyanti. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan Rapat Koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan dan kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan kegiatan pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dengan baik sehingga masyarakat betul-betul terlayani. 

Kapolri menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan 2.794 posko terdiri dari 1.852 pos pengamanan, 735 pos pelayanan, dan 207 pos terpadu untuk mengamankan 61.452 objek pengamanan di antaranya gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, objek wisata maupun objek perayaan tahun baru. 

“Dengan penggelaran personel dan seluruh stakeholder terkait yang ada, kita harapkan bahwa perayaan dan pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 betul-betul bisa berjalan dengan baik, dan masyarakat betul-betul terlayani dengan optimal," kata Kapolri. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement