REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bagi yang berwisata ke Yogyakarta, tak lengkap rasanya bila tak mampir ke Malioboro, salah satu ikon Kota Gudeg ini. Malioboro menjadi magnet bagi mereka yang berkunjung ke Yogyakarta. Nah,bila anda ingin kesana, pastikan tanggalnya, karena ada kemeriahan yang ditampilkan, Malioboro Night Festival (MNF) 2017.
MNF 2017 ini merupakan agenda tahunan dan kali ini akan dilaksanakan pada tanggal 12-13 Agustus 2017. Lokasinya masih sama seperti tahun lalu, akan ada dua panggung utama di sisi utara Titik Nol Monumen Nol Kilometer SD 01 Maret dan di ujung Jalan Malioboro, depan Hotel Garuda.
"Yogyakarta ikon seni dan budaya, tahun 1970-an Malioboro tempat untuk mengekspresikan diri para seniman, kini kita ingin mengulang sejarah itu, MNF 2017 ini akan menjadi tempat para seniman lokal dan nasional meng-aktualisasikan diri dan tentunya untuk menjadi daya tarik wisatawan datang ke Yogyakarta," Aris Riyanta, kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, dalam keterangan pers tertulis kepada Republika.co.id, Ahad (6/8).
Festival tersebut akan menampilkan berbagai acam fantasi seniman baik lokal maupun nasional, Sebanyak 10 panggung musik akan dipasang di sepanjang Jalan Malioboro. Berbagai seniman musik dari berbagai aliran akan ditampilkan tak terkecuali musik tradisional.
“Panggung kecil juga akan ditampilkan di beberapa titik, seru, para seniman akan tampil di tengah jalan, ada tarian, magician, stand up komedi dan lain-lain," lanjutnya.
Artis nasional juga akan tampil dalam festival kali ini, saat pembukaan tanggal 12 Agustus akan di dibuka dengan penampilan penyanyi dengan suara parau atau serak-serak basah, Cakra Khan. Selain itu juga akan tampil Antar Dans dan Gage Percussion.
"Untuk tanggal 13 Agustus,performa Cangkir Kayu, NOS, Rubah di Selatan dan Barasura Band akan mengawal festival ini untuk lebih energik dan semarak," ujarnya.
Tidak kalah menarik, akan ditampilkan pula penampilan street performance dan karnaval tari. Sepanjang jalan Malioboro, nantinya juga akan ada spot untuk kuliner dan pertunjukan musik.
Malioboro saat ini juga terus berbenah. Tak ada lagi sepeda motor yang parkir di sebelah timur Jalan Maliboro seperti beberapa tahun silam. Pejalan kaki kini bisa dengan leluasa melangkah di Jalan Malioboro setelah jalur pedestrian diperlebar.Jalur pedestrian itu pun dilengkapi jalur khusus penyandang disabilitas.
Di sepanjang jalur pedestrian itu juga disediakan tempat duduk bagi para wisatawan. Tempat duduk itu terbuat dari kayu dan batu. Pernak-pernik unik seperti pohon dan lampu hias mempercantik kawasan Malioboro.
Jalur khusus pejalan kaki itu baru sampai di depan Pasar Bringharjo dan pemerintah daerah akan terus merevitalisasi jalur pedestrian di depan Museum Benteng Vredeburg, Sultan Agung, sampai titik nol dengan target pengerjaan hingga November mendatang.
Selain itu, wi-fi gratis di kawasan Malioboro saat ini ada 13 titik yang terpasang yaitu di kawasan Tugu, Jalan Mangkubumi, Taman Parkir Abu Bakar Ali, Jalan Malioboro, Alun-alun Utara, Alun-alun Selatan, dan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder di Kabupaten Gunungkidul. Nama wi-finya Jogja Istimewa, tidak ada kata sandi, gratis, semua wisatawan bisa meng-aksesnya.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi konsistensi event MNF 2017 yang menjadi sarana efektif untuk membranding Malioboro sebagai magnet utama destinasi Joglosemar. Branding Malioboro sebagai tempat festival malam dan juga akan mempromosikan destinasi Joglosemar, Jogja Solo Semarang yang sudah ditetapkan sebagai satu dari 10 Bali Baru dengan ikon Borobudur.
"Semakin kuat mengangkat branding Malioboro sebagai destinasi unggulan di Jateng-DIY, di panggung event international, akan semakin kuat brand valuenya. Malioboro sudah berubah sekarang, sudah sangat nyaman bagi wisatawan datang kesini, ayo ke Malioboro Night Festival 2017," kata Menpar Arief Yahya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata, jumlah wisatawan yang datang pada tahun 2016 sebesar 3,5 juta orang. Sementara wisatawan mancanegara yang semula 356 ribu orang, naik menjadi 360 ribu wisatawan. Untuk mengejar target tahun ini sebesar 4,2 juta wisnus dan 500 ribu wisman tahun.