REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suhu tubuh wanita hamil memang cenderung lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak sedang hamil. Ketika Anda hamil, hormon Anda akan terus naik dan turun.
Bagi kebanyakan wanita, lonjakan hormon estrogen dan progesteron menyebabkan berkeringat dan merasa kepanasan sepanjang waktu. Kadang-kadang, perempuan hamil merespons hal tersebut kebalikan dari gejala yaitu merasa kedinginan dan mengigil. Meskipun hal tersebut mungkin normal, namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Kadang-kadang ada masalah pada tiroid yang didiagnosis untuk pertama kalinya selama kehamilan. Masalah tiroid adalah sesuatu yang harus Anda periksa melalui tes darah sederhana. Juga, menggigil dapat menyertai infeksi tertentu selama kehamilan, seperti infeksi ginjal. Biasanya jika ada infeksi, kemungkinan ada gejala lain yang juga terjadi seperti demam, mual, muntah, dan lainnya
Anda disebut demam ketika suhu sudah mencapai 38 derajat atau lebih, dan harus segera dibawa ke dokter, kata Dr. Ovy, sapaan Dr. Dwiana Ocviyanti, spesialis obstetri dan ginekologi RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Demam adalah pertanda adanya infeksi maka dokter perlu mencari tahu penyebab demam. Ada infeksi tertentu yang memengaruhi perkembangan janin sehingga tindakan pencegahan, yaitu dengan memeriksakan diri ke dokterm enjadi sangat penting.
"Jangan sembarangan meminum obat bebas atau obat herbal. Sebaiknya obat didapat dari resep dokter. Hal yang bisa Anda lakukan sendiri adalah banyak minum dan beristirahat cukup," kata Dr. Ovy dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Sebuah penelitian dari University of California, Davis, menemukan hubungan demam saat hamil dengan autisme dan penundaan perkembangan pada bayi, tapi para calon ibu yang menurunkan demamnya dengan obat, seperti Tylenol, tidak menemui peningkatan risiko. "Banyak orang berusaha untuk menunggu demamnya sembuh," ungkap penulis Ousenny Zerbo, PhD. Jangan menunggu! Segera temui dokter kandungan Anda.