Senin 03 Aug 2015 06:27 WIB

Tujuh Kunci Bahagia di Tempat Kerja

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Citra Listya Rini
Kunci keberhasilan di tempat kerja.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kunci keberhasilan di tempat kerja.

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA  -- Senin telah tiba. Saatnya meninggalkan liburan dan kembali menyelesaikan tugas di kantor. Tak dipungkiri, sebagian pekerja enggan beranjak ke kantor.

Jika termasuk kelompok tersebut, sebaiknya Anda mulai mempelajari tujuh cara bahagia di tempat kerja seperti dilansir dari Readers Digest, Business Insider, inc.com dan Timemagazine berikut ini.

1. Mulailah hari dengan Baik

 Matahari terbit sangat mempengaruhi Anda. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Science of Work, peneliti menganalisis suasana hati dan kinerja perwakilan layanan pelanggan. Mereka yang berada dalam suasana hati yang baik di pagi hari, akan lebih produktif di siang hari dan mengalami interaksi lebih positif dengan klien.

Buatlah titik untuk melakukan sesuatu di pagi hari yang membuat Anda merasa baik. Ambil beberapa menit untuk menikmati pagi. Nikmati dan fokus pada saat-saat yang Anda rasakan. Bersantailah sejenak sambil menikmati teh, kopi, jus, atau sekadar air putih. Hindari meneguk terburu-buru seperti yang Anda lakukan saat di meja kerja.

2. Membuat lebih sedikit keputusan

Aspek yang paling sulit dari pekerjaan apa pun adalah membuat keputusan sehari-hari. Keputusan membuat Anda lelah. Setiap keputusan yang Anda buat menghabiska sumber kognitif, apalagi yang berkaitan dengan masa depan. Tak perlu panik. Buatlah beberapa keputusan 'autopilot' untuk hal-hal sederhana.

Misalnya mengonsumsi menu yang sama untuk makan siang atau sarapan selama sepekan, kemudian baru ubah setelahnya. Steve Jobs pernah mengenakan pakaian yang sama setiap hari sehingga ia tidak perlu menghabiskan energi memutuskan apa yang akan dikenakan.

 3. Membantu rekan kerja

Menjadi bermanfaat bagi orang lain membuat Anda lebih bahagia. Uluran tangan kepada rekan-rekan membuat Anda lebih puas di tempat kerja. Sebuah penelitian baru menemukan orang-orang di pertengahan 30an yang suka membantu orang lain di tempat kerja, melaporkan merasa lebih bahagia ketika ditanya tiga dekade kemudian. Membantu rekan kerja mampu menciptakan siklus.

Menurut penelitian, seseorang akan lebih bahagia 33 persen dibanding mereka yang tidak. Anda tidak perlu melakukan tindakan heroik apa-apa. Cukup ambilkan camilan favorit atau menyediakan telinga untuk curhatan mereka. Menawarkan bantuan sederhana untuk mereka dapat menuai beberapa manfaat bagi kebahagiaan Anda.

4. Jangan mengangkat telepon pada dering pertama

Mungkin ini kedengarannya aneh, tapi itulah yang perlu Anda praktikkan saat memulai hari. "Alih-alih mengangkat telepon pada dering pertama, bernapaslah sejenak dan menunggu sampai dering ketiga," ujar penulis buku Real Happiness at Work, Sharon Salzberg seperti dikutip dari The Express Tribune belum lama ini.

Dengan begitu, Anda memberi ruang bernapas yang sangat dibutuhkan dalam suatu reaksi. Hal ini berlaku pula untuk email. "Jangan langsung mengirim email. Bernapaslah dan coba membacanya lagi," kata Salzberg.

Pasalnya kesalahan penulisan dapat membuat si penerima marah, bahkan menyulut permusuhan. Hidup tidak memberi kita banyak tombol unsend sehingga perlu diperhatikan cermat apa yang ingin disampaikan.

5. Tinggalkan masalah pribadi di rumah

Poin ini memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tapi itu penting demi kenyamanan di tempat kerja. Ketika kehidupan pribadi dalam kekacauan, banyak pembajakan emosional berlangsung. Emosi ini akan menguras energi Anda. Ketika terbebani stres di rumah, pekerjaan Anda akan tampak seperti tidak pernah berakhir.

"Anda akan terus menerus melihat jam dan ini akan mengganggu produktivitas," ucap penulis buku Time Management from Inside out, Julie Morgenstern. Kehidupan pribadi memang cukup mudah terbawa dalam kehidupan profesional Anda. Pastikan Anda selesaikan hal-hal pribadi sebelum menuju keluar untuk kerja.

6. Ambil napas

Saat bekerja, Anda akan sangat 'terbakar'. Itulah mengapa Anda perlu  beberapa menit bernapas sebelum pindah ke tugas berikutnya. "Tanpa ruang bernapas dalam menghadapi tuntutan konstan, kita tidak akan menjadi kreatif, kompeten, atau ceria," ujar Salzberg.

Dengan tidak mengambil istirahat, Anda tidak akan bergaul dengan orang lain juga yang mengakibatkan Anda sulit menerima kritik tanpa emosi. Mengontrol tingkat stres adalah keharusan. Para peneliti menunjukkan karyawan perlu mengambil waktu untuk mengisi ulang tenaga dari stres kerja. Bahkan mengambil liburan tidak hanya bisa mengurangi stres, tapi juga dapat meningkatkan kesehatan dan membuat kita lebih produktif di tempat kerja.

7. Jangan multitasking

Multitasking tidak pernah efektif. Multitasking lebih banyak membuang waktu daripada menghematnya," kata profesor psikologi di Stanford University, Clifford Nass.

Multitasking mengurangi konsentrasi dan kreativitas. Fokuslah pada satu tugas pada satu waktu. Ketika tengah hari, minumlah secangkir kopi dan lupakan sejenak pekerjaan. "Hanya minum kopi, bukannya pada panggilan rapat,  atau memeriksa email," ucap Salzberg.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement