Kamis 15 Sep 2016 14:57 WIB

Bijak dan Konsisten, Pengelolaan Keuangan Bagi Pasangan Muda

Sepasangan suami istri tergambar di atas kue perkawinan.
Foto: pixabay
Sepasangan suami istri tergambar di atas kue perkawinan.

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak masalah yang harus dijalani sebagai pembelajaran kehidupan pernikahan di antara pasangan muda yang baru mengarungi bahtera rumah tangga. Ada beberapa penyesuaian cara hidup yang harus dilakukan antara dua orang yang berbeda untuk hidup bersama-sama. Dalam membawa biduk pernikahan, tentunya akan dijalani untuk selamanya. Tidak ada yang ingin apalagi berencana gagal dalam berumah tangga.

Penyesuaian dalam hal keuangan merupakan salah satu hal penting, karena secara tidak langsung dapat mempengaruhi kelanggengan dan kebahagiaan dalam mahligai rumah tangga. Semua orang tentunya tidak ingin mengalami kegagalan dalam berumah tangga.

Oleh karena itu, salah satu cara mempertahankan kebahagiaan adalah dengan mengurangi permasalahan dalam hal keuangan secara menyeluruh dalam pasangan muda yang baru menikah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai cara pengelolaan keuangan pada pasangan muda.

Jujur dalam berkomunikasi

Hal penting dalam membina suatu hubungan adalah kejujuran dalam segala hal. Termasuk dalam pengelolaan finansial dalam keluarga, semuanya juga harus diawali dengan kejujuran. Kejujuran dalam berkomunikasi tercermin dari keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penggunaan uang dari penghasilan yang didapatkan. Contoh yang utama adalah mulai jujur dengan pendapatan yang didapatkan. Suami dan istri harus saling terbuka dengan uang yang dimilikinya, baik yang berasal dari pendapatan tetap atau dari jenis investasi lainnya.

Menetapkan tujuan finansial

Tujuan finansial merupakan rencana tujuan keuangan yang dimiliki selama kurun waktu yang ditentukan bersama ke depan. Dalam suatu pernikahan yang baru dibina, hendaknya memiliki tiga jenis simpanan, yaitu simpanan untuk kebutuhan mendadak, simpanan jangka menengah, dan simpanan jangka panjang. Simpanan jangka menengah biasanya digunakan untuk keperluan rumah dan kendaraan, sedangkan simpanan jangka panjang biasanya penggunaannya untuk kebutuhan keuangan saat pensiun.

Menetapkan anggaran

Tiap bulan pasti akan selalu ada pengeluaran, baik untuk kebutuhan hidup sehari-hari, tagihan rutin, biaya transportasi, dan lainnya. Budget keuangan bulanan hendaknya senantiasa dibahas dengan pasangan termasuk jika ada keperluan dadakan. Anggaran dihitung dengan memperhitungkan semua kebutuhan, tidak hanya soal pengeluaran, tetapi juga untuk simpanan dan investasi masa depan.

Memiliki tabungan bersama

Sebelum menikah, tiap-tiap pribadi pasti memiliki tabungan pribadi. Di saat sudah menikah, ada baiknya untuk memiliki tabungan bersama. Tabungan bersama ini misalnya bisa digunakan untuk simpanan jangka menengah atau jangka panjang. Semuanya kembali kepada komitmen yang telah dibahas bersama sebelumnya antara suami dan istri.

Artikel ini merupakan kerjasama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement