REPUBLIKA.CO.ID, Keuangan adalah sesuatu yang sifatnya sangat sensitif. Sebuah keluarga dirasa perlu untuk memiliki keuangan yang sehat untuk keberlangsungan hidup keluarga tersebut di masa yang akan datang. Tabungan, contohnya. Namun apakah tabungan saja cukup? Tidak.
Bagus jika Anda sudah terbiasa menabung, namun alangkah baiknya jika Anda juga menyeimbanginya dengan berinvestasi. Mengingat tingkat suku bunga tabungan persentasenya sangatlah kecil. Hanya berkisar 0 hingga 1 persen saja per bulannya. Berapa lama pun Anda menabung, tentu jangan mengharapkan uang Anda bertambah dengan cepat hanya dengan bunga bank.
Tabungan dan investasi termasuk salah satu contoh instrumen keuangan. Kalau belum tahu, instrumen keuangan adalah kontraktual aset keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan bagi entitas lainnya. Kontraktual artinya menerima aset atau kas dari entitas lainnya.
Persentase tabungan dan investasi sebenarnya didasarkan pada kebutuhan keluarga itu sendiri. Tergantung seberapa besar keinginan keluarga tersebut untuk menciptakan keuangan yang sehat.
Akan tetapi, tahukah Anda apa saja yang termasuk dalam instrumen keuangan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Tabungan
Menabung adalah kegiatan menyimpan uang, jadi kalau misalnya uang belanja Anda berlebih setiap bulannya alangkah baiknya jika tidak dibelanjakan namun lebih memilih untuk disimpan ke dalam rekening tabungan di bank. Tabungan ini sifatnya jangka pendek, dan bisa digunakan sewaktu-waktu saat dibutuhkan.
Deposito
Hampir sama dengan tabungan, perbedaannya terletak di tata cara pengambilannya. Tidak seperti tabungan yang uangnya bisa dicairkan setiap saat ketika dibutuhkan, deposito malah ada jangka waktu tertentu untuk pencairan uangnya. Bisa satu bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan lainnya tergantung nasabahnya. Bunga yang ditawarkan oleh deposito juga lebih tinggi dari suku bunga tabungan.
Artikel ini merupakan kerjasama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia
Ikuti Whatsapp Channel Republika