REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan statistik, usia harapan hidup perempuan lebih panjang dibandingkan dengan laki-laki. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada tahun 2010 sampai 2014 angka harapan hidup laki-laki 68 tahun. Sementara, angka harapan hidup perempuan 72 tahun. Di tahun berikutnya, baik laki-laki maupun perempuan memiliki tambahan satu tahun harapan hidup.
Namun, hasil akhir tetap menunjukkan perempuan hidup lebih lama. Dengan angka ini, berarti perempuan harus siap untuk bertahan hidup setidaknya 4 tahun tanpa penghasilan dari sang suami.
FX Iwan selaku Independent Wealth Management Advisor mengatakan sebetulnya, banyak cara yang dapat dilakukan oleh perempuan baik pekerja ataupun ibu rumah tangga untuk meraih independensi finansial. Salah satunya adalah dengan membuat perencanaan investasi.
Investasi akan memberikan aset bagi perempuan untuk mandiri, bahkan memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di kondisi-kondisi sulit dan tak terduga seperti sakit dan kehilangan pasangan yang selama ini menjadi tumpuan hidup.
Sebelum teknologi hadir dengan agresifnya seperti saat ini, investasi masih menjadi momok yang asing bagi sebagian perempuan karena dianggap sebagai sesuatu yang rumit. Bahkan perempuan masih banyak yang kurang menyadari pentingnya investasi. Namun beruntunglah kita, karena nampaknya teknologi menjadi salah satu dari solusi terbatasnya akses informasi perempuan terhadap investasi.
Melalui teknologi, perempuan Indonesia diajak semakin pintar mengenal investasi secara lebih cermat, semudah menggerakkan ibu jari. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan jumlah investor perempuan mencapai 965 persen, dimana pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan investor laki-laki.
Sementara pertumbuhan jumlah investor laki-laki dalam empat tahun terakhir hanya 71 persen menjadi 629.115 investor. Saat ini, total investor perempuan di pasar modal mencapai sekitar 476.772 orang.
“Tingginya angka kenaikan jumlah investor perempuan saat ini menunjukkan sinyal positif bagi perkembangan investasi di kalangan perempuan dan potensi untuk semakin meningkat cukup besar. Banyak studi menunjukkan bahwa sesungguhnya perempuan lebih pintar dalam berinvestasi ketimbang laki-laki. Hal ini didukung oleh beberapa sifat alamiah yang dimiliki oleh perempuan when it comes to investment, seperti sifat keibuan yang ternyata memberikan pengaruh terhadap perilaku investasi perempuan,” ujar Iwan dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (26/6).