REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersantai merupakan salah satu hal yang disukai banyak orang. Ketika lelah, orang perlu relaks sejenak untuk mengumpulkan kembali energi yang terkuras.
Bersantai dapat dilakukan dengan tidak melakukan kegiatan apapun atau bisa juga dengan rekreasi untuk menyegarkan pikiran. Dilansir laman, Inverse, Gabriela Tonietto, asisten profesor pemasaran di Rutgers Business School, membahas mengenai topik rekreasi.
Orang biasanya menggunakan waktu luang mereka dengan berbagai kegiatan, seperti menjadi lebih produksif saat waktu luang atau menjadikan waktu tersebut lebih menyenangkan.
Namun, terdapat kesalahan terbesar yang dilakukan orang ketika mereka mendekati waktu senggang mereka, salah satunya membuat jadwal. Biasanya, penjadwalan diperlukan agar setiap kegiatan yang mereka lakukan dapat terlaksana dengan waktu yang baik.
Bagi sebagian orang yang berjuang untuk memiliki waktu luang, penjadwalan dapat meningkatkan probabilitas untuk bisa meluangkan waktu bagi diri sendiri. Mereka berpikir bahwa lebih baik memiliki pengalaman bersantai daripada tidak bersenang-senang sama sekali.
Hanya saja, penjadwalan kadang malah membuat seseorang menikmati waktu luang lebih sedikit. Jika ingin memaksimalkan waktu luang, lebih baik tidak menjadwalkannya.
Menjadwalkan semua yang ingin dilakukan saat liburan dengan terlalu kaku alias tidak fleksibel kadang bisa menimbulkan masalah sehingga mengurangi kesenangan yang seharusnya didapat dari waktu luang. Penelitian menunjukkan, sebenarnya yang dibutuhkan adalah sedikit keseimbangan, yang disebut sebagai "penjadwalan kasar." Dengan melakukan itu, dua masalah tersebut terpecahkan.
Sementara itu, beberapa orang begitu terjebak dalam produktivitas. Mereka merasa bersalah ketika melakukan kegiatan bersantai yang sederhana, seperti menonton televisi. Namun, Gabriela menyarankan agar orang-orang tidak menganggap liburan sebagai waktu yang terbuang.
Orang yang mengatakan dirinya merasa bersalah ketika melakukan waktu luang, sebenarnya lebih mungkin memiliki gangguan depresi, kecemasan, dan stres. Mereka merasa kurang puas dengan kehidupan yang mereka miliki.
Perlu diingat, sebenarnya penting bagi seseorang untuk memberikan waktu untuk diri sendiri. Ada manfaat kesehatan dari memiliki waktu luang, salah satunya berupa kesehatan mental.
Semakin orang benar-benar merasa relaks, semakin besar kemungkinan ia merasa tersegarkan. Setiap orang perlu mencoba untuk benar-benar bersantai dan menikmati waktu untuk diri mereka sendiri. Hal tersebut karena manusia tidak dirancang untuk bekerja sepanjang hari dengan otak dan pada kecepatan hyperspeed sepanjang waktu.
Sementara itu, Gabrielle mengatakan, banyak orang berjuang untuk memiliki keseimbangan dalam kehidupan dunia kerja dan merasa sulit meninggalkan pekerjaan. Untuk mengatasi hal tersebut, ia biasanya mencoba menggunakan waktu luang tertentu untuk melakukan hal yang rutin, tetapi tetap fleksibel. Misalnya, membaca sebelum tidur.
“Hal ini bukan berarti saya memiliki waktu tertentu hingga harus berada di tempat tidur dan membaca, tetapi saya memiliki gagasan kasar tentang apa yang saya inginkan dan mencoba setidaknya memiliki waktu satu jam untuk diri saya sendiri setiap hari,” jelasnya.