REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin bertanya terkait minum kopi dan diet intermitten. Namun ternyata, kopi hitam tidak mengganggu aktivitas puasa untuk menurunkan berat badan tersebut.
“Anda dapat minum kopi. Namun, Anda tidak bisa memasukkan apa pun ke dalam kopimu. Kopi harus hitam, tidak ada gula atau krim,” kata ahli diet senior di Frankel Cardiovascular Center Michigan Medicine, Sue Ryskamp dilansir dari Insider.com, Jumat (14/2).
Namun, kopi bukan satu-satunya minuman yang bisa dinikmati selama puasa. Ryskamp merekomendasikan minuman apa saja yang bisa dan tidak dikonsumsi selama puasa intermiten.
Apabila lebih suka kopi dengan krim dan gula, maka bisa mengkonsumsi dalam menu metode puasa intermiten 5:2. Alasannya berkaitan dengan bagaimana Anda membatasi asupan kalori Anda.
Metode puasa berselang 5:2 berarti bahwa lima hari dalam seminggu Anda mengonsumsi jumlah kalori yang disarankan untuk tinggi badan, berat badan, usia, dan jenis kelamin. Metode 5:2 berbeda dari metode 16:8, di mana Anda hanya mengonsumsi kalori selama periode waktu tertentu setiap hari.
Metode 5:2 tidak membatasi Anda untuk periode waktu tertentu. Sebaliknya, metode itu membatasi berapa banyak kalori yang Anda konsumsi untuk hari-hari tertentu dalam seminggu.
Selama jeda puasa, minum minuman tanpa kalori, termasuk tanpa air berasa atau teh herbal dan teh tawar. Ryskamp merekomendasikan orang untuk minum cairan selama puasa agar tetap terhidrasi. Dia tidak menganjurkan diet minuman ringan atau sesuatu dengan pemanis buatan, meskipun minuman itu bebas kalori.
“Saya tidak merekomendasikan itu, karena saya tidak suka sesuatu yang sifatnya buatan,” ujar dia.
Para peneliti juga menemukan bahwa pemanis buatan mungkin membuat Anda membutuhkan asupan gula. Kondisi itu tentu tidak ideal, ketika Anda harus mengkonsumsi gula sebelum makan makanan berat.
Di sisi lain, kafein seperti yang ada dalam kopi, sebenarnya bisa membantu Anda mencegah rasa lapar dengan menekan nafsu makan. Namun, jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, tanyakan kepada dokter tentang konsumsi kopi terlebih dahulu.
Sebab, minuman berkafein dapat menyebabkan tekanan darah melonjak. Seseorang dengan tekanan darah normal, mungkin tidak masalah, tetapi kepada orang dengan tekanan darah tinggi, perlu mendapat perhatian.