REPUBLIKA.CO.ID, Jika Cina merayakan Tahun Baru Imlek dan umat Islam merayakan Tahun Baru Islam, orang Korea juga merayakan tahun baru lain selain tahun baru 1 Januari. Mereka menyebutnya Seollal.
Seollal merupakan liburan yang paling dinantikan masyarakat negeri gingseng, Korea Selatan. Mereka menganggap Seollal lebih penting ketimbang tahun baru. Hari libur nasional ini berlangsung selama tiga hari.
Pada 4.300 tahun yang lalu, Masyarakat Korea mengadakan ritual yang dinamai 'Jishin Balpgi.' Ritual ini bertujuan menyucikan desa dan mengusir roh-roh jahat pada tanggal ke 15 (pada saat bulan purnama).
Tujuan dari ritual ini adalah untuk perdamaian, kesehatan maupun kesejahteraan di tahun yang baru, dan memulai lagi kehidupan yang baru. Karena Seollal merupakan hari yang penting bagi orang Korea, berikut beberapa persiapan yang dilakukan saat perayaan Seollal.
1. Tradisi Pulang Kampung
Jika seorang keluarga merantau jauh dari orang tuanya, maka dia harus melakukan perjalanan untuk merayakan Seollal dengan keluarganya. Serta menjalankan upacara penyembahan nenek moyang yang dinamai 'Charye'.
biasanya orang Korea sembahyang ke makam orangtua yang sudah meninggal untuk memberi hormat. Saat menjalankan ritual leluhur, makanan yang disiapkan harus dipersiapkan dengan matang. Seperti kualitas dan bentuk yang bagus serta kesegaran warna. Tanaman herbal liar, daging, ikan, dan buah-buahan adalah item wajib dalam melakukan ritual untuk leluhur.
Sama halnya saat Lebaran ataupun Natal, Orang Korea akan memberikan hadiah kepada sanak saudaranya ketika mereka pulang ke kampungnya. Bingkisan Seollal berbeda-beda setiap tahunnya tergantung pada kondisi ekonomi.
Visitkorea melansir, hadiah yang paling tren biasanya adalah voucher belanja atau pun uang tunai. Bingkisan yang paling populer untuk orang tua adalah gingseng, madu, produk-produk kesehatan dan kursi pijat.
Bingkisan umum lainnyaadalah alat mandi seperti sampo, sabun, pasta gigi, dan lain-lain, serta parsel/satu set bingkisan yang terdiri dari spam, tuna, hangwa (manisan dan kue tradisional), makanan laut kering atau segar, hanu (daging sapi Korea), dan buah-buahan.