Rabu 13 Jul 2016 18:15 WIB

Tarif Gunung Papandayan Dikeluhkan Pendaki

Rep: Fuji E Permana/ Red: Hazliansyah
Kawah Gunung Papandayan
Foto: ANTARA
Kawah Gunung Papandayan

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gunung Papandayan di Kabupaten Garut belum lama ini dikelola pihak swasta. Namun tarif masuk kawasan, tempat dan parkir menjadi lebih mahal setelah pihak swasta mengelola. Sehingga, sejumlah pendaki gunung kecewa dengan tarif yang mendadak mahal saat musim libur Lebaran tapi masih banyak sampah berserakan.

Warga Kalibata, Jakarta Selatan, Daniel (25 tahun) mengatakan, saat libur Lebaran beberapa waktu lalu mengunjungi Gunung Papandayan di Garut. Namun, ada perubahan tarif masuk, kamping dan parkir. Harga tiket masuk yang ada di papan pengumuman Rp 22 ribu, tapi di pintu masuk ia diminta Rp 65 ribu.

"Kalau ingin kamping bayar lagi Rp 35 ribu per malam, bayar parkir Rp 17 ribu untuk kendaraan roda dua," kata Daniel kepada Republika.co.id, Rabu (13/7).

Dikatakan Daniel, wisatawan termasuk para pendaki yang datang ke Papandayan banyak yang mengeluh karena tidak ada pemberitahuan soal kenaikan tarif. Hingga akhirnya banyak pendaki yang mengurungkan niatnya kamping di Gunung Papandayan. Mereka turun kembali dan memilih mendaki Gunung Cikuray.

Meski sudah dipasang tarif mahal, menurut Daniel, pemandangan di Pondok Salada masih kurang nyaman karena banyak sampah berserakan. Bahkan, informasinya ada pendaki yang menuju Bengalau tapi diminta untuk kembali membeli tiket.

Pendaki lainnya, Muhammad Kurniawan (25) tidak mempermasalahkan soal kenaikan tarif asalkan dikelola dengan lebih baik. Jadi, setelah dikelola pihak swasta, seharusnya tidak ada lagi cerita sampah berserakan di Gunung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement