REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seekor anjing penumpang tewas saat diletakkan pramugari di bagasi kabin pesawat United Airlines Flight 1284 selama tiga jam. Maskapai United Airlines mengaku bertanggung jawab sepenuhnya atas kematian anjing dalam penerbangan itu.
Juru Bicara Charlie Hobart mengatakan, pramugari seharusnya tidak memberi tahu penumpang untuk memasukkan anjing itu ke bagasi kabin. "Kami bertanggung jawab penuh atas tragedi ini dan menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga dan berkomitmen untuk bertanggung jawab. Kami benar-benar menyelidiki apa yang terjadi untuk mencegah hal ini terjadi lagi," ujar Hobart seperti dilansir di CNN, Rabu (14/3).
Buldog Prancis tersebut tewas dalam penerbangan dari Houston ke New York. Saksi mata mengatakan bahwa pramugari telah meminta salah satu penumpang untuk menempatkan tas hewan peliharaan yang disetujui maskapai penerbangan tersebut di loker. Petugas kemudian mengatakan, dia tidak tahu anjing itu ada di tasnya.
Penumpang bernama Maggie Gremminger, yang mengatakan bahwa dia duduk di belakang wanita pemilik anjing itu, menceritakan apa yang terjadi, seperti dilansir di BBC. "Saya menyaksikan pramugari United menginstruksikan seorang wanita untuk meletakkan tas anjingnya dengan anjing hidup di bagasi kabin," katanya.
"Penumpang itu dengan tegas menolak, mengatakan bahwa anjingnya ada di tas. Pramugari terus meminta penumpang untuk melakukannya dan akhirnya dia mematuhi. Menjelang akhir penerbangan, anjing itu sudah mati. Wanita itu menangis di lorong pesawat di lantai."
Meskipun, loker di atas tidak kedap udara, kekurangan oksigen bisa menjadi penyebab kematian anjing tersebut, lapor media AS. Kebijakan United untuk hewan dalam pesawat menyatakan bahwa tas hewan peliharaan harus disetujui dan sesuai dengan ukuran kursi. "Tas hewan harus pas sepenuhnya di bawah kursi di depan pelanggan dan tetap di sana setiap saat."