REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Nara Jepang terkenal dengan populasi rusa yang bebas berkeliaran. Sejak dulu, rusa-rusa di Taman Nara sudah terbiasa dengan kehadiran wisatawan.
Namun kematian seekor rusa baru-baru ini menyoroti betapa rentannya hewan terhadap tindakan wisatawan. Karena pasca diautopsi, tim medis menemukan gumpalan besar dari plastik keras seberat 3,2 kilogram di perut rusa.
Pada bulan Maret lalu, Asosiasi Kesejahteraan Rusa Taman Nara menemukan seekor rusa yang tampak sakit-sakitan dan berkeliaran di dekat kuil Todaiji di taman tersebut. Menurut dokter hewan setempat, rusa tersebut selalu menolak diberi makan hingga esoknya rusa tersebut dilaporkan tewas.
“Terkadang, sampah ditemukan di perut rusa yang lemah. Namun, biasanya tidak ditemukan dalam jumlah sebesar ini. Rusa itu sudah tua, dan mungkin dia mati karena usia tua. Tapi dia kurus dan bulunya kusam. Tampaknya, dia tidak bisa mendapatkan nutrisi yang cukup karena perutnya tersumbat oleh kantong plastik,” kata Rie Maruko, dokter hewan yang bertanggung jawab mengotopsi rusa.
Dilansir Business Insider, Jumat (31/5) rusa termasuk dalam kategori hewan ruminansia atau pemamah biak. Hewan jenis ini memiliki struktur esofagus terspesialisasi menjadi tiga ruangan berbeda yaitu rumen, retikulum dan omasum. Setelah ruangan omasum, terdapat ruang abomasum yang merupakan lambung sesungguhnya dari hewan ruminansia.
Dalam hal ini, akumulasi plastik di perut pertamanya mencegah rusa menelan makanan dan nutrisi baru sehingga menyebabkan kematiannya.
Terkait kasus ini dilaporkan bahwa Yayasan Taman Nara juga akan bekerja sama dengan lembaga khusus untuk menyelidiki lebih lanjut tentang kematian rusa. Asosiasi kesejahteraan mengimbau para pengunjung Taman Nara untuk lebih berhati-hati dengan apa yang mereka berikan pada rusa. Perlu diingat, rusa di Taman Nara hanya boleh diberi makan kerupuk senbei, yang dijual oleh penjual di taman.
Asosiasi juga menyampaikan bahwa rusa juga tidak dapat membedakan antara makanan dan plastik. Jadi ketika wisatawan membawa kantong plastik berisi makanan, indera penciuman rusa akan membuat mereka percaya bahwa tas itu juga dapat dimakan. Rusa juga dapat mengonsumsi sampah yang dibuang ke tanah, sehingga pengunjung harus membawa kotorannya setiap saat.