Ahad 14 Jul 2019 04:21 WIB

Ada 'Cepot' Melayang-Layang di Langit Pangandaran

Pangandaran International Kite Festival (PIKF) resmi dibuka pada Sabtu (13/7).

Rep: Bayu Adji P/ Red: Didi Purwadi
Suasana Pangandaran International Kite Festival (PIKF) di Lapang Katapang Doyong, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (13/7).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Suasana Pangandaran International Kite Festival (PIKF) di Lapang Katapang Doyong, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Pangandaran International Kite Festival (PIKF) resmi dibuka pada Sabtu (13/7) di Lapang Katapang Doyong, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Belasan layang-layang berbagai jenis dan ukuran sudah mulai menghiasai langit-langit di pesisir pantai timur Kabupaten Pangandaran. Salah satunya ada layang-layang berbentuk wayang golek Cepot.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, beberapa peserta baik dari dalam maupun luar negeri sudah mulai menerbangkan layangannya sejak pagi hari. Masyarakat dan wisatawan yang memadati Lapang Ketapang Doyong, menyaksikan layang-layang yang terbang stabil tak terlalu tinggi.

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, penyelenggaraan PIKF merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menjadikan wilayahnya destinasi wisata berkelas dunia. Menurut dia, selama ini Pemkab Pangandaran bukan hanya melakukan penataan kawasan atau memerbaiki infrastruktur. Namun di samping kegiatan, pihaknya juga menggelar event pariwisata.

"Ini paling besar sejak ada kite (layang-layang) festival. Ada 19 negara termasuk Indonesia. Banyak juga kegiatan penunjangnya, seperti penerbangan layangan malam tradisional, seni, lomba kreasi layangan, dan lainnya," kata dia, Sabtu (13/7).

photo
Suasana Pangandaran International Kite Festival (PIKF) di Lapang Katapang Doyong, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (13/7). Republika/Bayu Adji P.

Menurut dia, meski pendapatan asli daerah (PAD) masih minim, dengan kebersamaan Pangandaran bisa menggelar festival berkelas internasional. Karena itu, ia berharap Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dapat membantu penyelenggaraan event pariwisata di Pangandaran.

"Saya sudah bicara dengan Kemenpar agae event ini jadi event nasional. Nanti bisa masuk agenda resmi dan bantuan anggaran," kata dia.

Pemkab Pangandaran menargetkan kunjungan wisatawan pada 2019 mencapai 5 juta orang. Jeje mengakui, kunjungan wisatawan sempat menurun pada Januari-Mei 2019, karena dampak terjadinya tsunami di Banten. Namun, sejak awal Juni kunjungan wisatawan mulai kembali meningkat.

Apalagi, lanjut dia, saat ini terselenggara festival layang-layang. Dengan begitu, wisatawan yang datang ke Pangandaran tak hanya bisa menikmati pantai, melainkan juga melihat keindahan layang-layang dari berbagai negara.

"Kita mulai bangkit lagi. Hitungan saya ini akan terus berlanjut tingkat kunjungannya," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement