REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandar Udara Radin Inten II di Provinsi Lampung kini sudah naik status menjadi bandara internasional. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berharap, kenaikan status tersebut dapat mendongrak kunjungan wisatawan mancanegara ke pelbagai destinasi wisata di provinsi tersebut.
"Naiknya status Bandara Radin Inten II menjadi bandara internasional harus bisa dimanfaatkan untuk menaikkan kunjungan wisman ke Lampung," kata Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Agenda Acara (Calendar Of Event) Esthy Reko Astuty saat ditemui di Jakarta, Kamis (1/8).
Ia menuturkan, sebanyak 88 persen kunjungan wisman ke Indonesia menggunakan transportasi udara, khususnya penerbangan langsung ke daerah tujuan yang memiliki bandara internasional.
Adanya bandara internasional, lanjut Esthy, mendukung daya akses suatu daerah agar kian terjangkau oleh wisatawan asing. Sebab, wisatawan mancanegara cenderung menyukai penerbangan langsung, alih-alih yang memerlukan transit, ke destinasi yang dituju.
Esthy menilai, Lampung telah memiliki atraksi alam dan budaya yang sudah dikenal wisatawan dunia. Misalnya, Gunung Krakatau dan Pusat Pelatihan Gajah di Way Kambas.
"Gunung Krakatau sudah lama dikenal wisatawan dunia. Belakangan ini Pantai Krui di Pesisir Barat, Lampung, juga sangat populer di kalangan para surfer sebagai lokasi surfing kelas dunia," kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim menyatakan, Lampung sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera bagian selatan sangat diuntungkan dari sisi geografis.
Apalagi, saat ini Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Palembang telah terbangun. Selain itu, bertambahnya dermaga penyeberang ferry untuk penumpang eksekutif di Pelabuhan Merak dan Bakauheni akan ikut membantu.
"Semua ini akan mendorong kemajuan pariwisata Lampung,” kata Chusnunia.