Ahad 29 Sep 2019 19:20 WIB

Meski Ditutup, Negeri di Atas Awan Lebak Masih Dikunjungi

Sosialisai penutupan destinasi Negeri di Atas Awan Lebak diakui menjadi penyebabnya.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kondisi pembangunan akses jalan di Negeri di atas awan, Desa Citorek, Lebak, Banten, Ahad (29/9).
Foto: Dok Pengelola Negeri Diatas Awan
Kondisi pembangunan akses jalan di Negeri di atas awan, Desa Citorek, Lebak, Banten, Ahad (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DLEBAK -- Ditutupnya wisata Negeri di Atas Awan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak pada Kamis (26/9) lalu belum menyurutkan wisatawan untuk berkunjung ke wisata alam tersebut. Destinasi wisata yang berada di Gunung Luhur, Desa Citorek, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ini masih didatangi pengunjung yang penasaran dengan keindahan hamparan awan yang tengah viral di media sosial.

Pengelola wisata Negeri di atas awan Sukmadi Jaya Rukmana mengatakan pada Ahad (29/9) masih ada wisatawan yang berkunjung ke Negeri di atas awan. Namun, jumlahnya saat ini sudah berkurang jika dibanding pada akhir pekan sebelumnya.

"Antusias wisatawan memang cukup tinggi untuk datang ke Gunung luhur, mereka sebenarnya sudah tau adanya penutupan sementara. Tapi kami dari pengelola tetap mengkondisikan wisatawan yang tetap memaksakan diri untuk berkunjung, seperti untuk yang menggunakan roda 4 kami kondisikan di Kampung Ciusul agar mereka bisa nyaman," terang Sukmadi Jaya Rukmana, Ahad (29/9)

Sukmadi mengatakan bahwa pembangunan akses jalan masih dalam pengerjaan dan dilihatnya menjadi lebih kondusif dibanding pekan lalu. Petugas kepolisian juga sebenarnya telah berjaga di wisata tersebut untuk mengingatkan masyarakat untuk tidak berkunjung ke lokasi ini sementara waktu. "Gunung luhur lebih kondusif sekarang, pembangunan jalan juga lebih lancar," katanya.

Kondisi membludaknya wisatawan di Negeri di atas awan disebutnya hanya terjadi di pekan lalu. Viralnya destinasi wisata ini di media sosial disebutnya menjadi alasan tingginya pengunjung pada hari tersebut yang sebelumnya tidak pernah terjadi.

Masih adanya wisatawan yang mengunjungi Negeri di Atas Awan dikatakan Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Lebak, Luli Agustina disebabkan belum sampainya informasi penutupan objek wisata ini ke semua masyarakat meskipun sudah diinfokan oleh Pemkab Lebak. Dia menyebut Pemkab juga sudah berkoordinasi dengan Polres Lebak untuk mencegah wisatawan berkunjung.

"Memang masih ada wisatawan yang ke sana, tentu saja informasi yang disosialisasikan memang tidak akan 100 persen diketahui oleh wisatawan. Untuk itu, ada beberapa petugas dari satuan pengamanan baik itu polres maupun polda yang mengamankan  jalur tersebut," kata Luli Agustian.

Dirinya berharap agar masyarakat menunggu pembangunan fasilitas di Negeri di Atas Awan rampung, sehingga merasakan kenyamanan saat berkunjung. Adapun tentang kapan objek wisata ini dibuka kembali dirinya mengaku belum bisa memastikan dan meminta masyarakat untuk bersabar selagi sarana prasarana disiapkan.

"Sehubungan dengan proses pembangunan jalan ruas Citorek Timur-Citorek Kidul-Gunung Luhur, kami mengimbau dalam waktu tiga bulan ke depan kepada para wisatawan baik itu dalam maupun luar Kabupaten Lebak agar tidak melakukan kunjungan ke gunung luhur dikarenakan alasan keamanan," teangnya.

Wisatawan di destinasi wisata Negeri di Atas Awan membludak pada Ahad (22/9) lalu. Sekitar 15 ribu pengunjung memadati objek wisata ini yang sebenarnya hanya kuat menampung 1.500 orang saja. Alhasil, kemacetan kendaraan di puncak Gunung luhur terjadi, kemacetan mengular hingga 7 kilometer panjangnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement