Kamis 31 Oct 2019 10:25 WIB

Kebakaran Hancurkan Kastil Populer di Okinawa

Kastil Shuri di Okinama padahal dijadwalkan dilewati rute obor Olimpiade Tokyo.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Api melalap sisi utara aula di Kastil Shuri, Naha, Okinawa, Jepang, Kamis (31/10). Api hampir merusak bangunan yang masuk daftar warisan budaya UNESCO itu.
Foto: AP
Api melalap sisi utara aula di Kastil Shuri, Naha, Okinawa, Jepang, Kamis (31/10). Api hampir merusak bangunan yang masuk daftar warisan budaya UNESCO itu.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- kebakaran telah menghancurkan sebagian besar Kastil Shuri, sebuah situs Warisan Dunia di pulau Okinawa, Jepang selatan. Aula utama kastil sudah berubah menjadi sebuah kerangka.

Tayangan televisi menunjukkan petugas pemadam kebakaran masih berjuang melawan api di bangunan kayu kastil multi-struktur pada Kamis (31/10) pagi. Permintaan telepon bantuan darurat pertama tentang kebakaran itu terjadi sekitar pukul 02.47 pagi, kata penyiar publik NHK.

Baca Juga

Sebuah objek wisata yang populer, Shuri dibangun lebih dari 500 tahun yang lalu sebagai istana bagi keluarga kerajaan Ryukyu. Kebakaran kastil itu terjadi di tengah-tengah festival pertengahan musim gugur tahunannya.

Kastil shuri telah dijadwalkan untuk masuk sebagai salah satu perhentian pada rute obor Olimpiade Tokyo 2020.

Terletak di puncak bukit yang menghadap ke kota Naha dan dikelilingi oleh dinding-dinding batu yang melengkung, kastil dan bangunan-bangunan di sekitarnya dicat merah cerah. Kastil juga dikenali dari atap-ubin yang miring.

Kastil itu pernah hancur dan dibangun kembali setelah kebakaran berkali-kali. Rehabilitasi yang paling baru dalam Pertempuran Okinawa pada 1945.

Setelah Perang Dunia II, kastil tersebut berfungsi sebagai kampus untuk universitas negeri terbesar di Okinawa hingga pertengahan 1970-an. Setelah restorasi, kastil dibuka kembali sebagai taman nasional pada tahun 1992.

Dikutip dari Reuters, kastil ini ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia pada tahun 2000. Selain aula utama, aula utara dan selatan telah hancur, kata NHK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement