REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kabupaten Kuningan dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Barat. Dengan letak geografisnya yang berada di kaki Gunung Ciremai, wilayah ini memiliki daya tarik yang tidak dimiliki daerah lainnya. Apalagi, daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Kuda tersebut diselimuti udara sejuk khas pegunungan.
Ada beragam jenis wisata yang tersedia di Kabupaten Kuningan, termasuk wisata alam. Salah satunya adalah Talaga Surian Camp Park, atau Taman Berkemah Talaga Surian, yang terletak di Desa Puncak, Kecamatan Cigugur.
Nama Talaga Surian merujuk pada nama sebuah telaga/kolam. Lokasinya berada di dalam hutan pinus, di zona pemanfaatan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Sesuai namanya, Talaga Surian Camp Park merupakan area perkemahan. Namun, kelompok pemuda Tapak Sapuluh yang mengelolanya, menjadikannya bukan sekadar area perkemahan semata. Di dalamnya juga terdapat program rekreasi dan edukasi.
‘’Dalam program rekreasi dan edukasi itu, kami menyediakan team building dan capacity building, dengan exercise yang disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung, baik dalam bentuk game maupun non-game,’’ ujar Marketing and Programmer Talaga Surian Camp Park, Agi Haris Nurzaman, saat ditemui Republika di lokasi tersebut, Sabtu (23/11).
Untuk mencapai Talaga Surian Camp Park, pengunjung bisa langsung membawa kendaraannya ke lokasi tersebut. Namun, bagi yang ingin menikmati sensasi lebih, mereka bisa menyewa jip seharga Rp 185 ribu, yang siaga di sekitar Balai Desa Puncak.
Menunggangi jip , pengunjung akan menikmati sensasi off road melintasi gunung batu. Selanjutnya, pengunjung akan dibawa berkeliling melihat pemandangan dan suasana desa-desa di sekitarnya.
Sesampai di Talaga Surian Camp Park, pengunjung langsung disuguhi pemandangan hutan pinus yang asri dan menjulang tinggi. Pemandangan alam lain berupa barisan perbukitan yang bersatu dengan awan-awan yang berarak. Ketegangan usai mengikuti off road pun dapat langsung mereda.
Pengunjung pun bisa berswafoto dengan latar pemandangan alam tersebut. Pengelola juga menyediakan sejumlah spot foto yang menarik, seperti rumah pohon, gazebo, dan ayunan gantung.
Pemandangan alam yang tersaji di lokasi itu akan semakin indah saat mentari sore kemerahan berganti menjadi malam. Lampu-lampu dari kota Kuningan maupun Cirebon di kejauhan terlihat cantik di tengah gelapnya malam dan kabut tipis yang menyelimuti udara.
Untuk merasakan suasana perkemahan di tengah hutan itu, pengelola sudah menyiapkan tenda yang dilengkapi kasur, bantal dan selimut. Adapula api unggun, yang mampu memberikan kehangatan di tengah dinginnya udara kaki Gunung Ciremai.
Saat ini, pengelola masih menerapkan tarif promo untuk sewa tenda sebesar Rp 450 ribu per tenda. Namun, bagi pengunjung yang ingin menikmati fullday camp, pengelola menetapkan harga Rp 345 ribu per orang. Adapula paket lengkap seharga Rp 1,2 juta per orang.
Saat berkemah di lokasi itu, pengunjung juga bisa naik menuju Talaga Surian, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi perkemahan. Selama perjalanan mendaki itu, pengunjung akan dipandu oleh pengelola. Mereka juga akan menerima sejumlah exercise dari pemandu, sambil beristirahat di tengah perjalanan mendaki tersebut.
Di lokasi Talaga Surian pengunjung bisa merasakan air telaga yang jernih. Ukurannya memang tak terlalu besar. Namun, air talaga yang berasal dari sumber mata air di Gunung Ciremai itu tak pernah surut meski di musim kemarau. Pengunjung pun bisa langsung meminum airnya atau sekedar merasakan kesegaran airnya dengan mencuci muka.
Tak jauh dari talaga, terdapat makam Syekh Abdul Qohar. Pengunjung bisa berziarah ke makam tersebut. ‘’Beliau adalah seorang penyebar agama Islam di daerah ini,’’ terang Agi.
Agi mengatakan, dalam mengelola kawasan wisata itu, pihaknya bertekad menjaga lingkungan agar tetap alami. Dia juga mengajak para pengunjung untuk mencintai bahkan mengajari mereka berkomunikasi dengan alam sekitar.