REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter ahli saraf Rumah Sakit Fatmawati, dr. Fritz Sumantri Usman mengatakan keharuman dari parfum dapat membantu mengingat memori atau kesan yang menyenangkan. Sebab, wangi yang tercium akan diproses otak yang kemudian bekerja mengolah ingatan.
"Otak akan mengenali wangi dan mengasosiasikan dengan suatu momen berkesan yang pernah terjadi," kata Fritz pada Media Gathering Molto, Selasa (14/4) di Emilie French Restaurant, Senopati, Jakarta Selatan.
Dokter Fritz mengatakan kenangan yang dipicu oleh wangi parfum akan terasa lebih nyata dan emosional, terutama bagi orang-orang yang memiliki hubungan dekat. Hal ini dikarenakan parfum dapat menyebabkan reaksi otak yang berhubungan dengan emosi dan memori.
Menurutnya, cara kerja otak mengingat kembali memori adalah lewat wangi yang tercium dari hidung. Kemudian ditangkap ujung syaraf yang kemudian dihantarkan ke otak menuju satu bagian yang disebut Amigdala. Bagian ini yang nantinya akan mengenali wangi yang kemudian menghubungkan dengan kesan mendalam yang pernah disimpan memori otak.
Untuk menciptakan itu maka, ujar dia, perlu menggunakan parfum untuk memberikan kesan bagi orang terdekat. Banyak penelitian yang sudah mengungkapkan peranan efektif dari wewangian untuk mengingatkan kenangan masa lalu.
Oleh karena itu penting menciptakan keharuman jika ingin memberikan kesan kepada orang terdekat. Sebab, otak cenderung menolak momen tidak menyenangkan yang cenderung akan dilupakan misalnya, bau tidak sedap.
Namun tidak serta merta sekali mencium wangi, otak akan langsung mengingat. Paling tidak menurutnya butuh minimal dua kali mencium suatu wewangian yang kemudian akan terekam memori di dalam otak.