REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membatik salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia sejak zaman dulu. Karena itu, generasi muda harus melestarikannya dengan cara mempelajarinya.
"Kalau kita tidak mengenal budaya kita, bagaimana kita mengenal kita sendiri? jangan sampai hanya bisa berteriak batik milik Indonesia, sedangkan kita sendiri tidak tahu cara membatik," kata salah satu instruktur batik dari Museum Tekstil Unit Pengelola Museum Seni Jakarta, Yeni saat ditemui ROL dalam acara pameran Indonesia Internasional Islamic Fashion & Product di JCC, Jakarta, Rabu (9/9).
Jadi, bagaimana caranya? Berikut cara membuat batik untuk generasi muda, seperti yang diajarkan wanita yang juga merupakan alumni dari kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.
Alat-alat yang dibutuhkan:
Canting, kompor (baik listrik maupun minyak tanah), wajan, materialnya, yaitu kain yang seratnya alami (Tidak boleh mengandung polestat) dan juga lilin khusus batik atau dalam bahasa batiknya disebut malam.
Caranya:
Lelehkan lilin dengan cara memanaskannya di atas kompor yang harus menyala terus, karena kalau lilin tidak panas akan menjadi beku. Sebelum membatik, untuk kainnya digambar dulu dengan pensil, setelah itu baru Anda bisa menorehkan lilin itu di atas motif yang telah digambar tadi (mencanting).
Sedangkan cara mencanting sendiri, menurut Yeni, isilah canting tersebut dengan lilin setengah saja agar tidak tumpah. Setelah itu, baru bisa digunakan pada kain.
Untuk lebih maksimal mengetahui cara membuat batik harus dioraktekka, Yeni juga menyarakan untuk mengikuti workshop batik langsung di Museum Tekstil Jakarta yang diadakan setiap hari, kecuali hari Senin.