Kamis 01 Oct 2015 12:01 WIB

Industri Wedding Indonesia Sasar Pasar Singapura

Rep: Agus Raharjo/ Red: Indira Rezkisari
Penjaga stand menawarkan produk mereka dalam pameran Jakarta Wedding Festival 2014 di Jakarta Convention Center, Ahad (24/8).
Foto: Republika/Prayogi
Penjaga stand menawarkan produk mereka dalam pameran Jakarta Wedding Festival 2014 di Jakarta Convention Center, Ahad (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA — Pariwisata nasional mulai mengembangkan ceruk pasar baru untuk menarik wisatawan mancanegara. Pasar baru yang dinilai mulai berkembang adalah sektor pernikahan (wedding). Pertumbuhan yang menunjukkan tren positif untuk pasar ‘wedding’ di Indonesia datang dari beberapa negara seperti Singapura, Australia, Cina dan India.

Kementerian Pariwisata memfasilitasi industri ‘wedding’ nasional untuk mengembangkan jaringan dengan menyasar pasar Singapura. Industri wedding yang tergabung dalam asosiasi Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali mulai mengembangkan pasarnya di Singapura. Setidaknya, 11 perwakilan perusahaan industri wedding bertemu dengan industri serupa di Singapura.

Sekretaris BPPD Bali, Gilda Sagrado mengatakan pihaknya membawa 11 perusahaan yang bergerak dalam pariwisata pernikahan ke Singapura. Namun, jumlah perusahaan pernikahan di Indonesia jauh lebih banyak. BPPD Bali sengaja membawa 11 perusahaan dengan melihat pangsa pasar yang sesuai dengan Singapura. Di Singapura, mereka dipertemukan dengan 60-an perusahaan pernikahan lokal. Pertemuan ini akan menjadi langkah awal promosi untuk penjualan wisata pernikahan Indonesia.

“Mereka (industri wedding Singapura), jadi sumber informasi pasangan yang ingin foto pre wedding, menikah juga bulan madu ke Indonesia,” kata Gilda ditemui Republika.co.id di Singapura, Rabu (30/9) malam.

Gilda menambahkan, pertemuan dua industri pernikahan dua negara ini adalah yang pertama. Dari pertemuan ini, diharapkan ada keterikatan antar dua industri agar saling menguntungkan. Bagi industri pernikahan di Singapura, mereka dapat menjaring pasangan-pasangan yang ingin menikah di Indonesia, sedangkan bagi Indonesia, kedatangan wisatawan merupakan penyumbang devisa negara.

Singapura menjadi sasaran pertama dari pariwisata pernikahan karena negara ini menjadi penyumbang terbesar wisatawan ke Indonesia. Selain Singapura, juga ada Australia, Cina dan India. Dari data yang dimiliki BPPD Bali, wisatawan asing banyak menggelar pesta pernikahan di Indonesia sekitar bulan Mei dan September.

“Tiap pekan bisa 5 sampai 10 acara wedding oleh wisatawan,” kata dia.

Bali masih menjadi destinasi paling diminati untuk melaksanakan pernikahan bagi wisatawan. Selain Bali, nama Jakarta dan Batam menjadi posisi teratas destinasi wisata pernikahan. Gilda mengatakan, ada 3 poin yang ditawarkan pariwisata pernikahan pada pasangan Singapura.

Pertama, setiap pasangan bisa menikah di manapun di Indonesia. Mulai dari puncak gunung, bawah laut, atau dimanapun impian pasangan Singapura ingin menikah. Kedua, tamu yang mereka undang memiliki liburan yang sangat utuh mereka inginkan. Yang terakhir, pernikahan di Indonesia membuat hubungan keluarga semakin erat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement