Rabu 27 Jan 2016 08:49 WIB

Suka Update Status Kutipan Motivasi? Ini Tandanya...

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Kutipan motivasi
Foto: pixabay
Kutipan motivasi

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika Anda tengah berada dalam waktu senggang, apakah Anda termasuk orang yang suka mengunggah kutipan-kutipan motivasi di media sosial?

Apakah Anda berpikir dengan mengunggah kutipan motivasi, berarti Anda harus memperbaiki hidup Anda sendiri? Atau, Anda merasa menjadi seorang agen yang harus mengubah hidup orang lain agar lebih baik dengan mem-posting kutipan motivasi?

Bagi sebagian orang, dalam upaya membawa optimisme hidup, mereka merasa perlu berbagi pengalaman dengan orang lain di berbagai platform media sosial. Menurut Dr Samir Parikh, direktur kesehatan mental dan ilmu perilaku di Rumah Sakit Fortis, New Delhi, seseorang biasanya mengunggah suatu hal berdasarkan kepribadian dan kesukaan masing-masing.

"Faktanya, seseorang mengunggah sesuatu sesuai kepribadian mereka, kelompok sosial mereka, dan kepentingan mereka," ujar Parikh dilansir dari Indian Express.

Namun, menurut Piya Mukherjee, direktur VES Leadership Academy and Research Centre (VESLARC) di Mumbai, sebagian orang ada yang tidak merasakan kebahagiaan di dalam hidup. Mereka biasanya memerlukan motivasi dan kasih sayang dari teman-temannya di media sosial.

"Ada kelompok kecil yang senang berbagi status motivasi semacam itu, status yang mampu menginspirasi orang lain untuk bangkit," kata dia.

(baca: Kepribadian Anda Bisa Terlihat dari Status Facebook)

Biasanya yang senang berbagi status motivasi, banyak yang berprofesi sebagai guru atau pembimbing. Peran mereka adalah untuk memberikan nyawa baru pada hidup teman-teman yang tidak merasa bahagia dengan hati yang tulus.

Hal yang mencengangkan, sebuah studi pada Desember lalu mengklaim orang-orang yang senang mengunggah kutipan inspiratif dan memotivasi di berbagai media, seperti Facebook dan Twitter, sebenarnya memiliki tingkat kecerdasan yang rendah.

Studi itu mengambil contoh beberapa kutipan inspiratif dari Deepak Chopra. Psikolog dari Universitas Waterloo di Kanada meneliti apakah orang-orang dengan mudah menerima isi dari kutipan inspiratif tersebut.

Temuan yang dirangkum dalam Jurnal Judgment and Decision Making, menunjukkan adanya hubungan yang pasti antara kecerdasan rendah dan mudahnya seseorang terkesan dengan sebuah kutipan inspiratif.

"Saya tidak setuju dengan temuan ini. Tulisan inspiratif bisa jadi merupakan cerminan dari pola pikir seseorang, wawasan, bahkan situasi dari orang tersebut," ujar Dr Sameer Malhotra, direktur kesehatan mental dan ilmu perilaku Rumah Sakit Max.

Menurutnya, hal itu bukan masalah inteligensi seseorang, tapi juga soal sugesti, kepribadian, dan sistem yang membentuk sikap, keyakinan, serta pola pikir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement