Senin 23 Jan 2017 11:32 WIB

Mutif Ingin Wujudkan ‘Manfaat untuk 10 Juta Umat’

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Irfan Fitrat
CEO MuTif Tri Astuti (kiri) membuka Mutif Award 2017 di Convention Hall Hotel Harris, Kota Bandung, Sabtu (21/1).
Foto: Zuli Istiqomah/Republika
CEO MuTif Tri Astuti (kiri) membuka Mutif Award 2017 di Convention Hall Hotel Harris, Kota Bandung, Sabtu (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Delapan  tahun sudah brand Mutif mengembangkan industri pakaian Muslim di Indonesia. Berawal dari Kota Bandung, MuTif kini sudah bisa mengembangkan industrinya ke seluruh Indonesia, bahkan luar negeri. 

CEO Mutif, Tri Astuti, mengatakan, tahun ini Mutif tak hanya ingin menjadi perusahaan yang mencari untung lewat distribusi produk melalui agen-agen. Mutif  juga, kata dia, ingin menghadirkan manfaat bagi masyarakat lewat industrinya. “Tahun 2017 ini kami sangat ingin memberikan manfaat yang kami namai manfaat untuk sepuluh juta umat,” kata dia kepada republika.co.id, di sela-sela gelaran “Mutif Award” di Convention Hall Hotel Harris, Kota Bandung, Sabtu (21/1) malam.

Tri menyadari, perkembangan usaha yang dirintisnya dengan berbasis katalog ini tidak lepas dari peran banyak pihak. Mulai dari penjahit, distributor, agen, dan juga konsumen. Untuk itu, kata dia, Mutif tak hanya ingin sekadar mencari keuntungan pribadi, tapi diharapkan dapat memberikan perhatian kepada masyarakat luas. “Kami ingin jadi keran rezeki bagi orang yang akan dapat manfaat karena mereka juga sangat berperan terhadap berkembangnya Mutif sampai saat ini,” ujar dia.

Bersama para distributor, Tri mengatakan, Mutif berupaya meningkatkan penjualan yang dibarengi dengan peningkatan kualitas dan desain. Dengan semakin banyak produk yang dipasarkan, kata dia, maka makin besar pula keuntungan yang didapat semua pihak. Tri mengatakan, Mutif juga berusaha memerhatikan kesejahteraan penjahit. Terlebih, kata dia, Mutif tidak hanya memberdayakan penjahit di satu tempat. Melalui program dana tanggung jawab sosial (CSR), menurut dia, Mutif juga menyalurkan sebagian keuntungan untuk program penghapal Alquran, serta berbagai kegiatan sosial lainnya. 

Dari sisi produk, Tri menjelaskan, tahun ini Mutif akan terus mengembangkan desain menarik dengan bahan berkualitas yang disajikan melalui beragam model. Tentunya, kata dia, dengan tetap mengedepankan kenyamanan dan kesopanan. Saat ini, menurut dia, Mutif telah memiliki 50 distributor, serta ribuan agen dan reseller yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Ia menilai, sistem pemasaran melalui katalog yang diterapkan Mutif ini menjadi sebuah keuntungan. “Selama ini kadang orang kalau mau jual harus punya toko, harus modal barang, itu kan lumayan modalnya. Kadang dengan katalog kita tahu mana yang bakal jadi favorit dan itu yang akan distok. Akhirnya meminimalisasi barang tidak terjual,” kata dia.

Guna mempererat silaturahim dan meningkatkan semangat para agen, Mutif menggelar kegiatan gathering yang bertemakan “The Beauty of Metamorphosa”. Tema tersebut diangkat dengan tujuan agar para distributor dan agen dapat melakukan perubahan signifikan dan terus berinovasi dalam produk fashion Muslim. “Ada agenda care and share di mana kami menerima saran dari distributor, apa harapan mereka. Ada acara motivasi untuk bisa bertahap dan bertahan di penjualannya,” kata Ketua Pelaksana Gathering, Andi Mulyadi.

Puncak acara gathering ini ialah Mutif Award. Dari 250 peserta yang hadir, dipilih agen-agen terbaik selama 2016 yang berkontribusi terhadap perkembangan MuTif. Penghargaan ini terdiri atas “The Best Omzet”, “The Best Marketing”, “The Best Agent”, hingga “Mutif Golden Award”.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement