Jumat 03 Feb 2017 15:33 WIB

Ketika Busana Syar'i Berpadu dengan Batik Kudus

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Busana Muslim kreasi Si.Se.Sa.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Busana Muslim kreasi Si.Se.Sa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Si.Se.Sa, label busana syar’i siap pakai kembali mengikuti ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2017. Kali ini second line dari desainer senior Merry Pramono ini menghadirkan koleksi busana Muslim syar’i yang berpadu dengan kain batik.

Label yang memiliki tiga desainer bersaudara ini mengangkat tema The Tranquil Affluence. Desainer Si.Se.Sa, Senaz, menjelaskan bahwa koleksi ini tentunya berbeda dengan koleksi sebelumnya, namun akan tetap memberikan sentuhan khas Si.Se.Sa.

“Seperti kalimatnya The Tranquil Affluence, Si.Se.Sa menampilkan koleksi yang terinspirasi dari harta yang tidak ternilai, penuh dengan energi yang kokoh dan sentosa. Harta yang tidak ternilai atau warisan tersebut memberikan energi positif dan kedamaian yang terwakili oleh batik peninggalan zaman dahulu, kebanggaan bangsa Indonesia,” jelasnya dalam konferensi pers sesudah pagelaran busananya di ajang IFW 2017, di JCC, Jakarta, Kamis (2/2).

Batik merupakan mahakarya agung yang diciptakan oleh leluhur bangsa Indonesia dalam kurun waktu yang sangat panjang. Yaitu sepanjang usia bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan luasnya wilayah Indonesia seluas kawasan bumi Nusantara, maka seluas itu pula batik hadir dan tumbuh berkembang dengan berbagai macam corak dan warna sesuai dengan corak kedaerahan masing-masing.

Pun sejarah batik sebagai karya agung bangsa Indonesia pernah mengalami periode suram dimana bangsa lain melakukan berbagai upaya plagiat, bahkan mencoba untuk mengklaim dan mencari legitimasi pengakuan bahwa batik adalah seolah-olah merupakan karya mereka.

Kali Si.Se.Sa menggunakan batik kudus sesuai asal kelahiran mereka. “Semakin luhur batik semakin cantik,” tambahnya.

Dalam koleksi terbaru Si.Se.Sa, mereka memberikan kejutan dengan memakai warna navy blue, nude, dan pine green. Padahal sebelumnya mereka dikenal dengan warna-warna pastel.

Koleksi menampilkan 12 ragam busana dengan ciri khas desain syar'i yang terdiri dari satu set busana dan khimar. Siluet busana selalu flare dan clock, supaya tidak membentuk tubuh. Khimar yang selalu menjadi gaya khas Si.Se.Sa, adalah kerudung panjang menutupi dada dan bokong.

“Apalagi dengan imbuhan Swarovski pada dress dan khimar akan menambah aura kecantikan seorang wanita, tanpa harus menggunakan aksesories seperti kalung maupun gelang,” jelasnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement