REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan berbelanja di era digital sangat berbeda dengan model konvesnisonal. Bahkan, dalam perjalanan berbelanja daring pun telah mengalami pergeseran cukup besar.
Masyarakat generasi sebelumnya terbiasa ketika membeli suatu barang didesak dengan kebutuhan sehingga mereka mencari, mempertimbangkan, kemudian membeli. Kemudian hal tersebut bergeser dengan proses keinginan yang lebih kepada hasrat mencari sesuatu untuk berbelanja.
Namun, dengan maraknya platfrom digital berbentuk e-commerce membuat kebiasaan kebutuhan dan keinginan menghilang. "Jika dulu kebiasaan orang membeli sesuatu ada rasa kebutuhan atau keinginan, sekarang kebutuhan dan keingianan itu tidak ada pun bisa langsung belanja," kata Chief Executive Officer OLX Indonesia Daniel Tumiwa , Selasa (7/2).
Daniel menyatakan, jika kebiasaan masyarakat sekarang terutama generasi millenials, lebih banyak mencari tanpa hasrat kebutuhan dan keinginan karena penawaran sudah ada di genggaman. Mereka cenderung melihat-lihat barang, kemudian tertarik dan membeli seketika itu juga.
Gaya hidup tersebut bagi Daniel diistilahkan sebagai kondisi dimana seseorang tidak suka, tidak ingin, tapi tetap membeli. Pergesaran tersebut telah terasa sejak dua tahun terakhir, sehingga Daniel mencoba mengubah konsep OLX Indonesia menjadi iklan layanan baris yang menawarkan layanan menyerupai e-commerce.