REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Buku Lepas dari Lapas Hidup karya Kiai Adrin dibedah di Pondok Pesantren Ushuluddin Bandar Lampung, Rabu (9/8). Acara yang merupakan kerja sama antara Republika Penerbit dan Ponpes Ushuluddin itu dihadiri langsung sang penulis, yang juga pimpinan Ponpes Latansa Lebak, Banten Kiai Adrian, dan pimpinan Ponpes Ushuluddin Dr KH Ahmad Rafiquddin SAg, MSi.
Juga hadir Syekh Amin Ramzi, dari Mesir. “Alhamdulillah, acara bedah buku ini disambut hangat dan antusiasi oleh jajaran pengasjuh maupun santri Ponpes Ushuluddin,” kata staf marketing Republika Penerbit Muhammad Nasir.
KH Ahmad Rafiquddin menyambut gembira kehadiran Kiai Adrian di ponpes yang dipimpinnya. “Kami senang Kiai Adrian datang dan membedah buku Lepas dari Lapas Hidup di Ponpes Ushuluddin. Kami akan kami wajibkan seluruh santri baru maupun lama untuk memiliki buku tersebut,” ujar Ahmad Rafiquddin.
Kiai Adrian mengungkapkan, pihaknya dan Republika Penerbit membawa 500 eksemplar buku Lepas dari Lapas Hidup sebanyak 500 eksemplar. “Buku tersebut habis terjual dalam waktu dua jam. Sungguh luar biasa dan fantastis penjualan buku dalam waktu singkat tersebut,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Adrian mengungkapkan, Ponpes Latansa mewajibkan santrinya menjadikan buku Lepas dari Lapas Hidup sebagai buku bacaan wajib setiap pagi sebelum masuk kelas. Sampai saat ini buku tersebut sudah terjual di kalangan santri kisaran 4.500 eksemplar. Alhamdulillah wasyukru lillah,” papar Kiai Adrian.
Syekh Amin Ramzi, dari Mesir, setelah mengetahui isi buku tersebut, mengatakan buku tersebut sangat baik dibaca oleh para santri. “Buku ini sangat memotivasi santri maupun siapapun yang ingin manggapai kesuksesan dalam hidup. Berani hidup, jangan takut mati; takut mati, jangan hidup; takut hidup, mati saja,” ujar Syekh Amin Ramzi.