Rabu 04 Oct 2017 21:21 WIB

Tingkatkan Minat Baca, Arya Noble Luncurkan Taman Baca

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Arya Noble Luncurkan Taman Baca.
Foto: Dok: Arya Noble
Arya Noble Luncurkan Taman Baca.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA - Berdasarkan studi Most Littered Nation In the World yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).

Selain itu, Programme for International Student Assessment (PISA) menyebut budaya literasi masyarakat Indonesia terburuk kedua dari 65 negara yang diteliti di dunia, Indonesia menempati urutan ke-64 dari 65 negara tersebut. PISA menyebut, tidak ada satu siswa pun di Indonesia yang meraih nilai literasi di tingkat kelima, hanya 0,4 persen siswa yang memiliki kemampuan literasi tingkat empat. Selebihnya di bawah tingkat tiga, bahkan di bawah tingkat satu.

Untuk meningkatkan budaya literasi dan minat baca anak-anak di Indonesia sekaligus merayakan HUT Arya Noble yang ke-18, Arya Noble berkolaborasi dengan Taman Baca Inovator mendirikan Taman Baca Jendela Dunia di SD Dinamika Indonesia Bantar Gebang, Bekasi. Chief Corporate Services Officer Arya Noble, Andreas Bayu Aji, mengatakan peluncuran Taman Baca Jendela Dunia ini bertujuan untuk membantu program Pemerintah dalam peningkatan budaya literasi dan minat baca anak-anak khususnya di daerah pinggir Ibu Kota Jakarta.

"Program Taman Baca Jendela Dunia ini merupakan sebuah komitmen kami dari Arya Noble dibidang Pendidikan khususnya untuk membantu program pemerintah dalam peningkatan budaya literasi dan minat baca di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (4/10).

Tingkat literasi di Indonesia masih sangat rendah menurut data statistic UNESCO pada tahun 2012 presentasi minat baca Indonesia sebanyak 0,001 persen. Hal ini berarti dari 1.000 penduduk hanya satu orang saja yang memiliki minat baca. "Kita tidak mau hal ini terus menerus terjadi di Indonesia, maka dari itu kita buat Taman Baca Jendela Dunia. Di dalam Taman Baca ini bukan hanya buku saja yang kita berikan, tetapi kita juga buat program-program yang berkaitan dengan peningkatkan budaya literasi dan minat baca anak," ungkap Andreas.

Tahun ini ditargetkan tiga Taman Baca Jendela Dunia dulu yang dibangun, dan akan ditingkatkan di tahun depan sebanyak lima sampai enam Taman Baca Jendela Dunia. Sementara Ketua Yayasan Taman Baca Inovator, Yessi Chandra, menambahkan setiap anak-anak Indonesia mempunyai minat baca yang tinggi, tapi mungkin belum tereksplorasi dengan baik.

Sehingga kolaborasi ini hadir sebagai fasilitator kepada anak-anak untuk membangun kembali semangat membaca mereka dengan berbagai program yang dihadirkan. "Selama ini kami menerapkan Program Membaca Bersama, Belajar Bahasa Inggris, Lomba Membaca, dan Creativity Day di tiap Taman Baca Inovator yang sudah berdiri dan ternyata hasilnya sangat luar biasa. Anak-anak menjadi semakin senang untuk membaca sehingga menambah pengetahuan dan kreatifitas mereka," tuturnya.

Taman Baca Jendela Dunia berada di dalam Sekolah Dasar Dinamika Indonesia, yang berada di sebelah Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, lebih tepatnya di dekat pos timbang kedua truk sampah area TPST Bantar Gebang, Bekasi. Sekolah Dasar Dinamika Indonesia didirikan sejak tahun 1995 untuk anak-anak kurang mampu dan anak pemulung yang ada di Bantar Gebang, Bekasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement