REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seringkali generasi milenial digadang-gadang menjadi generasi yang konsumtif, mudah mengikuti arus perkembangan dan tak pandai dalam mengelola keuangan. Menjadi generasi milenial tentunya memiliki tantangan tersendiri, maka penting baginya untuk melakukan hal ini.
Inisiator Gerakan Indonesia Cerdas Finansial, Eko P Pratomo menjelaskan sejak kecil kita diajarkan sekolah dan bekerja untuk mencari uang. Tapi kebanyakan tidak diajarkan bagaimana cara mengelola uang. Sehingga wajar bila banyak orang tidak pandai mengatur uangnya.
Menurutnya, pertama yang harus dilakukan adalah belajar memahami kebutuhan dan keinginan. Jangan sampai karena ingin mengikuti tren yang ada, uang habis untuk memenuhi hal-hal yang diingankan bukan hal yang dibutuhkan.
“Mulai dicatat kebutuhannya apa, dengan uang pemberian orang tua yang terbatas harus pintar memilah dan menggunakan uang. Kalau bisa ditabung terlebih dahulu, kemudian gunakan uangnya untuk memenuhi yang dibutuhkan sesuai proritas, nah jika ada uang sisa baru bisa dipakai untuk membeli barang yang diinginkan,” ujarnya kepada Republika.co.id.
Yang kedua adalah belajar menjadi mandiri secara finansial. Selama masih muda, carilah pengalaman hidup sebanyak-banyaknya. Eko juga memaparkan mencari uang sendiri menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan itu tadi tanpa harus membenani orang tua.
“Banyak kesempatan sebenarnya, dari 24 jam waktu yang disediakan Tuhan kan tidak melulu digunakan dalam aktivitas belajar di kelas, coba carilah kegiatan yang menghasilkan. Selama masih muda bekerjalah di mana saja jangan lihat tempat kerjanya keren atau tidak tapi carilah mentor untuk kita belajar,” tutupnya.
