Rabu 13 Dec 2017 04:00 WIB

7 Tanda Anda Perlu Putus Hubungan dengan Teman

Rep: MGROL 99/ Red: Indira Rezkisari
Sahabat.
Foto: Pixabay
Sahabat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki banyak teman tentu menjadi hal yang menyenangkan, tapi bagaimana jika ada teman Anda yang selalu menebar energi negatif? Hanya Anda yang bisa memutuskan apakah Anda harus melanjutkan pertemanan dengannya.

Perhatikan beberapa tanda bahwa sebuah hubungan mungkin tidak lagi menguntungkan Anda.

90 persen bertindak sebagai pendengar

Dalam persahabatan yang baik, ada yang memberi dan menerima. Anda bisa menceritakan keluh kesah tentang rekan kerja. Begitu pula sebaliknya, Anda juga harus berperan sebagai pendengar yang baik unutk teman Anda, saat dia mengalami hal yang tidak menyenangkan seperti ditinggalkan pasangan.

Joyce Morley, terapis pernikahan dan keluarga di Decatur, Georgia menjelaskan apabila porsi Anda terlalu banyak mendengar, ini adalah bendera merah jika teman Anda membajak seluruh percakapan.

"Persahabatan harus menjadi proses yang timbal balik, dan masing-masing dari Anda dalam hubungan harus menghasilkan hasil kembali. Jika teman Anda terus-menerus mengambil dan tidak memberi, mungkin sudah saatnya Anda melepaskannya,” katanya dilansir dari Huffingtonpost.

Tidak pernah jalan bersama

Irene S Levine, seorang psikolog dan penulis Best Friends Forever: Surviving a Breakup with Your Best Friend mengungkapkan tidak peduli seberapa sibuknya Anda, jika Anda menikmati hubungan pertemanan, menjadwalkan waktu untuk bertatap muka atau bertemu tentu bukan hal yang sulit.

"Tanda-tanda bahwa tiba waktunya untuk menyudahi perteman memang tidak terlihat seperti usaha untuk menjadwalkan waktu berkumpul. Perhatikan bagaimana Anda bertindak saat berkumpul, jika merasa tidak nyaman dan tidak ada yang bisa diceritakan mungkin karena Anda sudah tidak lagi memiliki banyak kesamaan. Teman terkadang tumbuh ke arah yang berbeda," ujarnya.

Berdampak negatif setelah bergaul dengan mereka

Tidak ada yang salah jika memiliki teman yang mengeluh sesekali. Namun jika ini berkelanjutan dan membuat Anda pusing dan berdampak buruk, mungkin inilah tanda Anda unutk menjauhi teman tersebut. Seorang teman baik membuat Anda merasa terisi ulang dan lebih baik setelah menghabiskan waktu bersama, tidak terkuras habis, kata Amanda Deverich, terapis pernikahan dan keluarga di Williamsburg, Virginia.

"Mungkin mereka memiliki energi lebih unutk menghadapi masalahnya. Tapi dalam jangka panjang, hubungan seperti ini berpotensi menurunkan Anda secara emosional, finansial dan fisik," paparnya.

Tidak nyaman untuk berbagi dengan mereka lagi

Kari Carroll, seorang terapis pasangan di Portland, Oregon memaparkan hal ini bergantung pada tingkat kedekatan dan seberapa besar kepercayaan yang Anda bangun selama bertahun-tahun. Jika dulu ia adalah teman yang selalu mendukung pendapat Anda, dan sekarang lebih sering menghakimi serta menanggapi cerita Anda dengan penghinaan lewat penggambaran mata, sarkasme atau ejekan, pikirkan dua kali untuk bercerita lagi dengannya.

"Tidak peduli betapa frustrasinya mereka bersama Anda, kerusakan dilakukan jika umpan balik mereka membuat Anda merasa kecil dan tidak mampu membuat keputusan yang bijaksana," katanya.

Selalu merasa Anda adalah kompetitornya

Marni Feuerman, terapis perkawinan dan keluarga di Boca Raton, Florida menjelaskan pertemanan yang tidak baik adalah ketika Anda merasa teman Anda kompetitif dan cemburu pada Anda. "Seorang teman sejati akan senang atas prestasi dan keberuntungan Anda. Anda ingin seorang teman mendukung impian dan tujuan hidup Anda," ujarnya.

Menyebarkan informasi negatif

Seperti pernikahan, pertemanan yang baik akan mempengaruhi kehidupan yang lebih baik atau mengarah pada keburukan. Jika saat bersama teman Anda selalu membahas hal negatif, itu tidak akan membuat Anda bahagia.

“Saat Anda bercerita tentang kebaikan dan kesuksesan, lalu Anda merasa teman Anda sepertinya tidak menyukai kesuksesan Anda, tentu ini menanggangu. Dan membuat Anda untuk enggan bercerita dan menahan informasi agar tidak mendengar kritif negatif dan pendapat yang menghakimi dari mereka,” kata Marissa Nelson, terapis pernikahan dan keluarga di Washington DC.

Tidak menghargai batasan-batasan Anda

Misalnya, jika Anda sudah mengatakan bahwa Anda ingin berada di rumah ketika pukul 22.00 atau 23.00, tapi mereka masih terus mengganggu, mengajak makan malam, pesta hingga larut malam, Anda perlu menetapkan batasan, kata Amy Kipp, terapis pasangan dan keluarga di San Antonio, Texas.

"Jika Anda dengan jelas mengkomunikasikan batasan Anda, teman Anda harus menghormati itu," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement