REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Bullying atau perisakan merupakan tindakan yang menimbulkan kekhawatiran yang meningkat di banyak tempat kerja di Australia. Perisakan juga merupakan fenomena yang bahkan sulit dihindari oleh pemimpin negara sekalipun.
Meskipun alasan-alasan di balik intimidasi sebenarnya terletak pada kekurangan dari pelaku intimidasi, korban mereka kerap menjadi tak berdaya akibat perisakan. Penelitian terbaru oleh Australian National University (ANU) menyatakan cara terakhir saat berada dalam situasi perisakan adalah tertawa.
Peserta dalam studi ANU College of Business and Economics melakukan simulasi kepada seorang kolega yang secara agresif meneriaki mereka, berbarengan dengan diputarnya video yang lucu dengan konten netral. Peneliti utama Dr David Cheng mengatakan, bahwa kelompok yang dirundung teriakan sambil menonton konten lucu memiliki hasil yang lebih baik daripada yang terkontrol hanya dirundung.
"Meskipun jelas solusi terbaik untuk agresi di tempat kerja adalah untuk menghilangkan perilaku buruk, penelitian kami menunjukkan jika sesuatu yang membuat stres terjadi pada Anda di tempat kerja, sedikit tawa dapat membantu menghilangkannya," kata Dr Cheng seperti dikutip laman Perth Now, Jumat (5/10).
Dr Cheng menjelaskan, humor yang membuat tertawa membantu mengurangi beberapa kerusakan yang disebabkan terganggunya syaraf bagi psikologis korban. Caranya dengan memperkuat rasa kekuasaan mereka dengan tertawa.
"Mereka merasa lebih kuat, dan orang-orang akan lebih mungkin mendengarkan mereka," kata dia.
Dr Cheng mengatakan, tawa dapat mengangkat jiwa orang yang diintimidasi dan meredakan situasi yang menekan diri. Memberi humor pada diri sendiri dan kolega di tempat kerja juga dapat terbukti bermanfaat secara finansial bagi organisasi.
Sebuah studi ANU terkait dari tiga tahun sebelumnya menemukan bahwa mereka yang terpengaruh dengan rangsangan lucu secara sukarela, menggandakan durasi mereka siap untuk bekerja pada pekerjaan yang membosankan dan berulang sambil mempertahankan tingkat akurasi dan kinerja yang sama.