Senin 03 Oct 2016 06:21 WIB

60 Persen Kuliner Botani Square Bersertifikat Halal

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Damanhuri Zuhri
Sertifikat halal
Sertifikat halal

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) yang dikoordinasikan Kementrian Pariwisata, Riyanto Sofyan menilai, kelemahan pertama Indonesia adalah sertifikasi halal.

Menurut dia, banyak yang merasa sudah halal dan merasa tidak perlu pusing mengurusi sertifikasi halal. "Padahal itu standar internasional dan jaminan mutu. Klaim halal pribadi tanpa bukti LPPOM MUI, percuma," ujarnya.

Direktur Utama BLST IPB, Meika Syahbana Rusli, menilai, terpilihnya Botani Square sebagai pusat perbelanjaan ramah Muslim terbaik, tak lepas dari kebijakan manajemen yang menyediakan mushala dengan fasilitas baik dan terawat, selain juga ada masjid alumni IPB. Hal itu membuat pengunjung bisa beribadah dengan mudah karena fasilitas yang representatif.

Manajemen, menurut Meika, juga memberi nuansa kenyamanan beragama dengan memerhatikan perayaan momen penting, seperti Ramadhan. Selebihnya, juga karena ada elemen IPB di sana. IPB secara tegas menolak adanya mitra yang menjual minuman beralkohol dan merekomendasikan agar mitra melakukan sertifikasi halal.

"IPB sampaikan bahwa mayoritas warganya religius, baik Muslim maupun non Muslimnya. Maka IPB mengharapkan dan meminta manajemen Botani Square untuk tidak melaksanakan aktivitas yang membuat warga religius IPB merasa tidak nyaman dan memerhatikan kehidupan beragama masyarakat" katanya.

Sebagai warga di negara bertuhan, menurut Meika, masyarakat tentu ingin nilai agama dijaga. Selain itu, BLST dan manajemen Botani Square juga menanti masukan agar membuat Botani Square lebih baik dan ramah bagi masyarakat Indonesia yang berpegang kepada nilai agama.

General Affair Botani Square, Khairul Fahmi, mengatakan, Botani Square memiliki dua mushala, dengan tempat shalat laki-laki dan perempuan yang benar-benar terpisah. Meski belum ada fasilitas khusus bagi anak-anak, Fahmi mengatakan, Botani Square sudah memiliki sarana penunjang bagi para difabel.

Untuk kuliner, sebanyak 60 persen gerai kuliner di mal ini sudah bersertifikat halal. Sebagian besar dari mereka mengurus sertifikasi halal secara terpusat. Manajemen berharap, ke depan bisa lebih banyak gerai kuliner yang berserfiikat halal, dan manajemen bisa meningkatkan fasilitas penunjang lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement